Longsor terjadi di ruas jalan Kabupaten Tapanuli Utara (Taput), Sumatera Utara (Sumut), pada Sabtu ( 3/2) sekira pukul 17.30 WIB.
Akibat kejadian itu, akses jalan menuju ke Kabupaten Tapanuli Tengah (Tapteng) sempat terputus.
Kapolres Taput AKBP Ernis Sitinjak melalui Kasi Humas Polres Taput Aiptu Walpon Baringbing menyebut dalam peristiwa itu lima unit mobil yang tengah melintas juga tertimbun longsor, selain itu ada yang terseret ke sungai. Dalam peristiwa itu jatuh korban tewas.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Korban tewas berasal dari satu keluarga yakni suami LG (28), istri MG (29), dan anak mereka yang masih balita UG berusia 1 tahun 4 bulan.
"Ketiganya merupakan warga Jalan TB. Simatupang Kecamatan Medan Sunggal, Medan. Saat itu mobil Suzuki Ertiga yang mereka tumpangi tertimbun longsor lalu terseret ke sungai," ujar Walpon, Minggu (4/2).
Baringbing mengatakan secara keseluruhan, termasuk mobil Ertiga yang terseret ke sungai setidaknya ada tujuh mobil yang terkena longsor.
"Longsor terjadi di tiga titik yakni tepatnya di Km 25 Desa Pagaran Pisang, Kecamatan Adiankoting; Km 30 Desa Sibalanga, Kecamatan Adiankoting dan Km 31 Desa Pagaran Lambung 1, Kecamatan Adiankoting Kabupaten Tapanuli Utara," kata Walpon.
Pada hari Minggu, sambungnya, lalu lintas sudah terbuka usai aparat menerjunkan alat berat.
"Akibat longsor, akses jalan menuju Tapanuli Tengah sempat terputus. Setelah itu alat berat langsung diturunkan ke lokasi. Saat ini lalulintas menuju Tapteng sudah bisa, tapi masih dilakukan sistem buka tutup," kata dia.
Mengutip dari detikSumut, Kasi Humas Polres Taput Aiptu Walpon Baringbing mengatakan longsor terjadi akibat curah hujan yang terjadi sejak siang. Awalnya, longsor terjadi di Desa Pagaran Pisang hingga menutupi jalanan dengan tanah.
Kendaraan pun jadi tak bisa melintas. Kemudian mobil-mobil yang menunggu di pinggir jalan saat material longsor dibersihkan. Walpon mengatakan saat itu setidaknya ada. tujuh mobil yang berhenti menunggu perbaikan jalan itu.
"Karena tanah menutup seluruh badan jalan, lalu ketujuh mobil yang mau melintas menuju Tapteng berhenti di pinggir jalan menunggu ada perbaikan jalan," kata Walpon.
Namun ternyata berselang satu jam, tiba-tiba tebing tempat para korban memarkirkan mobilnya longsor dan menimpa enam mobil. Selain itu, ada satu mobil lainnya yang terseret ke dalam sungai yang berada tepat di sebelah kiri jalan.
Selain penumpang di mobil Ertiga, para penumpang enam mobil lain tak ada di dalamnya saat longsor susulan terjadi. Sebelumnya, Mereka memutuskan untuk menunggu di sebuah warung sambil menunggu tumpukan longsor yang awal dibersihkan.
"Jadi, penumpang keenam mobil yang awalnya parkir sudah keluar dan berhenti di sebuah warung di dekat kejadian, sedangkan penumpang mobil yang terseret ke sungai tetap berada di dalam mobil karena hujan sangat deras. Alhasil, penumpang enam mobil yang tertimpa tanah longsor selamat karena sempat keluar dari mobilnya," sebut Walpon.
Selain itu, longsor itu juga menimpa satu rumah warga. Pemilik rumah inisial SM (53) mengalami luka berat akibat kejadian itu. Setelah kejadian, korban dibawa ke rumah sakit di Sibolga untuk mendapatkan perawatan.
Walpon mengatakan sekitar pukul 23.00 WIB, Sabtu (3/2) malam, mobil yang tertimpa sudah bisa dievakuasi, termasuk juga mobil yang terseret sungai. Ada dua unit alat berat milik Pemkab Taput dan Tapteng yang dikerahkan ke lokasi.
"Sekitar pukul 23.30 WIB, atas kerja keras pihak kepolisian dan TNI, jalan sudah mulai dilalui dengan satu arah. Hingga kini arus lalu lintas masih tetap satu arah karena jalan timbunan tanah longsor masih belum sepenuhnya bersih," katanya.