Rektorat UPNVJ: Civitas Kritik Netralitas Jokowi Tak Wakili Kampus

CNN Indonesia

Selasa, 06 Feb 2024 21:15 WIB

Warek UPNVJ mengatakan seruan civitas academica yang dibacakan Selasa siang tadi tak terkait pihak kampus, dan bukan suara resmi kampus itu. (CNN Indonesia /Andry Novelino)

Jakarta, CNN Indonesia --

Pihak Rektorat Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta (UPNVJ) mengklarifikasi terkait seruan aksi massa dari civitas academica yang ditujukan untuk merespons sikap Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang diduga tidak netral dalam Pemilu 2024.

Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerja Sama UPNVJ Ria Maria Theresa menyatakan pihak kampus bukan inisiator dari kegiatan yang digelar pada Selasa (6/2) di lingkungan kampus tersebut.

"Kami hanya meminta civitas academica untuk memilih saat pemilu nanti, dengan menggunakan hak pilih masing-masing," kata Ria dalam keterangan tertulisnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dengan demikian, kata dia, seruan civitas academica UPNVJ untuk menggelar aksi massa mengkritisi Presiden Jokowi itu tidak mewakili sikap resmi universitas. Namun, dia mengklaim tidak mau mengintervensi siapa pun terkait hal tersebut.

"Dan kami menegaskan bahwa kami tidak mengintervensi siapa-siapa. Semua bebas menentukan pilihan," lanjutnya.

Lihat Juga :

Seruan Civitas UPNVJ Singgung Kemerosotan Demokrasi dan Hukum

Ria mengklaim UPNVJ sebagai institusi akademik yang menjamin kebebasan berpendapat dan memberikan ruang berekspresi bagi segenap civitas academicanya, termasuk mahasiswa dan dosen.

Dia mengaku tidak melarang mahasiswa yang mau berdemo. Menurutnya, itu pilihan masing-masing.

Namun, Ria melarang menjadikan UPNVJ sebagai titik kumpul BEM-BEM dari universitas lain untuk tujuan partisan dalam situasi pemilu saat ini.

Ria pun berpesan kepada setiap civitas academica, khususnya mahasiswa pengurus BEM, guna selalu berpikir rasional dan kritis terhadap dinamika konstelasi dan kontestasi politik saat ini.

"Kampus harus menyuarakan kebebasan berpendapat, kontestasi yang beretika dan beradab serta memastikan pelaksanaan pemilu yang berintegritas. Jangan biarkan kampus terjerembab menjadi objek yang dimanfaatkan pihak-pihak lain yang ingin memenangkan pemilu dengan memperalat warga kampus," tuturnya.

Sebelumnya, muncul seruan daring dengan judul Seruan Bela Negara yang menghadirkan logo UPNVJ. Seruan dengan subjudul "Menyelamatkan Demokrasi yang Kian Lara" itu dilakukan civitas academica UPNVJ di depan gedung rektorat di Kampus Pondok Labu, Jakarta Selatan, pukul 14.00-16.00 WIB.