Alissa Wahid hingga Jusuf Kalla Serukan Pemilu Bersih

CNN Indonesia
Rabu, 07 Feb 2024 14:14 WIB
Alissa Wahid hingga Jusuf Kalla menyerukan Pemilu 2024 harus berjalan bersih dan sesuai dengan hati nurani rakyat.
Jusuf Kalla menerima kedatangan Alissa Wahid bersama Gerakan Nurani Bangsa (GNB) di kediaman pribadi JK, Jakarta, Rabu (7/2/2024). (CNN Indonesia/Ramadhan Rizki)
Jakarta, CNN Indonesia --

Putri Presiden ke-4 Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Alissa Wahid hingga mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla menyerukan Pemilu 2024 harus berjalan bersih dan sesuai dengan hati nurani rakyat.

Hal ini mereka ungkapkan setelah JK menerima kedatangan Alissa bersama ibunya, Sinta Nuriyah Wahid, Ketua PGI Gomar Gultom, Rektor UIII Komarudin Hidayat dan Romo Ign. Kardinal Suharyo yang tergabung dalam Gerakan Nurani Bangsa (GNB) di kediaman pribadi JK, Jakarta, Rabu (7/2).

"Kami berdialog sangat seru di dalam. Tapi intinya dari pertemuan tadi kita bersama-sama sekuatnya mendorong pemilu bersih," kata Alissa.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di tempat yang sama, Komaruddin mengatakan GNB dan JK sepakat Pemilu 2024 harus transparan dan bersih supaya rakyat bisa memilih sesuai hati nuraninya.

"Mari kita kawal pemilu bersih transparan, selamatkan nurani rakyat, haknya untuk memilih agar tak dicuri, agar menghasilkan pemenang berkualitas," kata Komarudin.

Sementara JK mengatakan kepemimpinan yang dipilih pada 14 Februari mendatang sangat menentukan nasib bangsa dan negara kini dan masa depan. Karenanya, ia meminta supaya pemilu harus dijaga.



"Karena itulah nanti pada 7 hari lagi kita dukung aparat negara, polisi, tentara kepala desa agar kembali ke hati nuraninya. Jangan coba-coba mencuri hati nurani rakyat. Karena suara ini dari hati nuraninya. Jangan ada yang mencuri," kata JK.

"Apa yang bisa dibuat 10 hari agar seluruh masyarakat, mahasiswa, jemaah masjid, jemaah gereja agar tak terjadi pemilu yang kotor. Karena itu harus dijaga pemilu yang bersih. Sehingga tak terjadi masalah di kemudian hari," tambahnya.

JK menilai pemilu yang bersih dapat memilih pemimpin yang bersih. Apabila prosesnya salah, lanjutnya, maka pemimpin yang dipilih juga salah.

"Jadi kita lakukan proses yang bersih untuk sekarang dan masa akan datang. Itu saja upaya kita seminggu lagi," kata JK.

(rzr/pmg)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER