Survei Poltracking: Gerindra Ungguli PDIP, Golkar Ketiga

Survei nasional Poltracking Indonesia mencatat Partai Gerindra unggul dalam Pemilu 2024 dengan perolehan suara mencapai 18,1 persen.

Posisi kedua PDIP dengan perolehan suara mencapai 16,4 persen. Disusul Golkar 10,1 persen; PKB 9,3 persen; dan PKS 8,3 persen.

Lihat Juga : 10 Partai Terancam Tak Masuk Parlemen Versi Indikator, PPP hingga PSI

"Jadi diprediksi pemenang Pemilu Legislatif 2024 berdasarkan survei Poltracking Indonesia, berpotensi Gerindra, dan PDIP juga memiliki potensi karena mereka dalam rentang margin of error survei ini," kata Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia Hanta Yuda AR dalam konferensi pers, Jumat (9/2).

Secara berurutan perolehan partai politik dalam survei Poltracking adalah NasDem 7,1 persen; Demokrat 6,6 persen; PAN 6,5 persen; PPP 3,7 persen; dan PSI 3,4 persen.

Lalu, Perindo 2 persen; Hanura 0,7 persen; PBB 0,5 persen; Partai Gelora 0,4 persen; Partai Ummat 0,2 persen; Partai Garuda 0,1 persen; Partai Kebangkitan Nusantara (PKN) 0,1 persen; Partai Buruh 0,1 persen, dan tidak tahu/tidak jawab 6,4 persen.

Survei tersebut dilakukan secara tatap muka pada periode 27 Januari hingga 2 Februari 2024. Jumlah sampel yang diambil mencapai 1.220 orang dengan margin of error plus minus 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Lihat Juga : Survei Indikator: PDIP di Puncak 19,6 Persen, Disusul Gerindra-Golkar

Sementara itu, hasil survei Lembaga Survei Indikator Politik Indonesia mencatat PDIP unggul dengan elektabilitas 19,6 persen.

Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi mengatakan dari hasil simulasi surat suara, posisi kedua ditempati Gerindra yang mendapat 17,2 persen.

Sementara partai yang menempati posisi ketiga yakni Golkar dengan tingkat elektabilitas 12,1 persen dan disusul oleh PKB dengan 9,5 persen.

Berbeda dengan hasil survei Political Statistik (Polstat) yang memprediksi Gerindra bakal jadi pemenang Pemilu dengan perolehan suara 20,9 persen.

PDIP berada di posisi kedua yakni 16,5 persen, Golkar 9,8 persen, PKS 8,9 persen, NasDem 7,9 persen dan Demokrat 6,8 persen.