Bawaslu Sulawesi Selatan meningkatkan patroli di seluruh daerah menjelang hari pencoblosan 14 Februari besok untuk mengantisipasi politik uang atau serangan fajar.
"Iya selalu siaga teman-teman di daerah dan ad hock kami sampai di TPS," kata Koordinator Humas dan Data Informasi Bawaslu Sulsel, Alamsyah kepada CNNIndonesia.com, Selasa (13/2).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski demikian, Alamsyah mengaku hingga H-1 jelang hari pencoblosan Pemilu 2024 ini pihaknya belum mendapatkan laporan dari masyarakat terkait politik uang.
"Belum ada temuan langsung dari teman-teman di bawah. Kami juga tetap siaga menunggu laporan masyarakat atau yg lainnya karena kami standby di posko pengaduan," ujarnya.
Sebelumnya, Ketua Bawaslu Sulsel Mardiana Rusli menyebut sebanyak 43 kasus yang ditangani sepanjang masa kampanye di antaranya dua kasus pelanggaran Pemilu telah dijatuhi vonis pidana kurungan penjara.
"Sejak kampanye ada 43 yang ditangani dengan berbagai variabel, diantaranya ada lima naik ke penyidikan dan dua vonis pidana," kata Mardiana, Kamis (8/2).
Mardiana menyebut dari 43 laporan tersebut, terdapat laporan terkait netralitas ASN dan kepala desa terlibat langsung pada sebuah kampanye hingga terjadinya dugaan politik uang.
"Politik uang itu di Bulukumba yang putus hukuman selama 8 bulan pidana. Kemudian di Sinjai (putus) 2 bulan pidana. Kabarnya mereka mengajukan (banding) itu," ungkapnya.
(mir/fra)