Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) RI menyambangi markas Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI untuk berkoordinasi soal sejumlah permasalahan yang terjadi dalam penyelenggaraan Pemilu 2024.
"Nanti siang kami akan ke KPU juga untuk melakukan koordinasi untuk masalah-masalah tadi--ada surat suara tertukar, kemudian kemungkinan [pemungutan suara] susulan ataupun lanjutan," ujar Ketua Bawaslu RI Rahmat Bagja dalam konferensi pers di kantornya, Jakarta Pusat, Kamis (15/2).
Bagja mengatakan pihaknya akan ke kantor KPU RI pada pukul 14.00 WIB.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
KPU menghelat pemungutan suara Pemilu 2024 pada Rabu (14/2) kemarin. Sejumlah dugaan permasalahan dalam penyelenggaraan telah tersebar di media sosial contohnya warga yang tak bisa mencoblos, surat suara tertukar, surat suara sudah dicoblos, hingga perusakan surat suara.
Ketua KPU RI Hasyim Asy'ari sebelumnya menyatakan pelaksanaan pemungutan sekaligus penghitungan suara secara garis besar berjalan lancar.
Kendati demikian, terdapat beberapa persoalan yang terjadi di sebagian tempat pemungutan suara (TPS) berbagai daerah.
Hasyim menyebut sebagian persoalan itu berkaitan dengan masalah logistik yang digunakan untuk pemungutan suara.
Sejumlah permasalahan itu berdampak kepada pelaksanaan pemungutan suara yang tertunda. KPU RI mencatat terdapat 668 TPS yang berpotensi harus menggelar Pemilu susulan.
Menurut Hasyim, masalah pertama dalam Pemilu 2024 terjadi sebelum hari pencoblosan. Terdapat 92 TPS yang dirusak di Kabupaten Paniai, Papua Tengah pada Senin (12/2).
"Pada hari Senin 12 Februari 2024, telah terjadi perusakan alat perlengkapan pemungutan dan penghitungan suara di 92 TPS di Kabupaten Paniai, Papua Tengah," jelas Hasyim.
Adapula masalah berikutnya yang muncul berkaitan dengan surat suara yang tertukar. Per Rabu (14/2), KPU mencatat terdapat surat suara tertukar di 388 TPS, tersebar di 79 kabupaten/kota.
Beberapa TPS juga mengalami kekurangan surat suara, seperti 8 TPS di Batam, Kepulauan Riau.
"Ada permasalahan surat suara tertukar di 388 TPS, tersebar di 79 kabupaten/kota di 26 provinsi," terang Hasyim.
"Kota Batam, Kepulauan Riau ada 8 TPS karena kekurangan surat suara," sambung dia.
Hasyim menyinggung masalah banjir sebagai salah satu masalah dalam gelaran Pemilu 2024. Diketahui, sejumlah wilayah memang diguyur hujan pada hari pemungutan suara.
Salah satu wilayah yang terdampak paling parah adalah Kabupaten Demak, Jawa Tengah.
Daerah tersebut mengalami banjir hingga menyebabkan pemungutan suara batal digelar di 108 TPS. KPU RI pun memastikan akan mengadakan pemilu susulan untuk wilayah-wilayah tersebut.
"Bagi KPU kabupaten/kota yang kebetulan ada kejadian itu, diambil keputusan untuk dilakukan penundaan pemungutan suara di TPS tersebut dan akan dilaksanakan pemungutan suara susulan dalam waktu yang akan ditentukan," kata Hasyim.
Penyelenggaraan Pemilu 2024 juga terhambat di Kabupaten Jaya Wijaya, Papua Pegunungan. Masalah di wilayah itu terjadi karena ada gangguan keamanan di 4 TPS.
"Kabupaten Jaya Wijaya, Papua Pegunungan, ada 4 TPS karena gangguan keamanan," tutur Hasyim.