Update: Petugas KPPS Meninggal pada Pemilu 2024 Terus Bertambah

CNN Indonesia
Kamis, 15 Feb 2024 19:03 WIB
Petugas KPPS meninggal dunia di Pemilu 2024 terus bertambah hingga Kamis (15/2) petang. Mereka kelelahan bekerja.
Sebanyak enam orang petugas KPPS di Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan, dilarikan ke rumah sakit setelah tidak sadarkan diri saat proses rekapitulasi surat suara Pemilu 2024. (Foto: Arsip Istimewa)

Satriawan di Tangerang

Seorang anggota KPPS di Kabupaten Tangerang, Banten bernama Satriawan dilaporkan meninggal dunia diduga akibat kelelahan saat melakukan tugasnya pada Pemilu 2024, Rabu (14/2).

Satriawan (44) merupakan seorang warga Pasar Kemis, Tangerang. Satriawan disebut meninggal pada Rabu malam.

"Iya, betul. Ada petugas KPPS dilaporkan meninggal, dari informasi yang kami terima meninggal pada pukul 19.30 WIB," kata Kepala Puskesmas Pasar Kemis dr Salwah, dikutip dari Antara.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Salwah menjelaskan Satriawan tidak sadarkan diri ketika proses penghitungan surat suara berlangsung. Para petugas di lokasi langsung memberikan bantuan medis dengan membawanya ke klinik terdekat sebagai upaya penanganan.

Tak lama setelah diperiksa petugas kesehatan, kondisinya semakin kritis hingga akhirnya menghembuskan napas terakhir.

Dul Hanan di Banyuwangi

Petugas KPPS lain yang meninggal dunia saat menjalankan tugas adalah Ketua KPPS di TPS 18 Desa/ Kecamatan Singojuruh, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur bernama Dul Hanan (50).

"Sekitar pukul 16.00 WIB saat itu masih berlangsung proses perhitungan satu jenis surat suara yakni capres-cawapres. Selesai menghitung surat suara, Dul Hanan mengeluh pusing dan sesak napas. Ia meminta untuk diantarkan periksa ke puskesmas," kata Anggota PPS Desa/ Kecamatan Singojuruh, Kabupaten Banyuwangi, Abdul Konik.

Namun, kata Abdul, kondisi Dul Hanan bertambah memprihatinkan dan napasnya tersengal-sengal ketika berada di Puskesmas, sehingga dirujuk ke RS PKU Muhammadiyah Rogojampi.

Dul Hanan diberikan bantuan oksigen dan kondisinya sempat membaik di rumah sakit, meski napasnya masih sering tersengal.

Para petugas PPK mendapat kabar kondisi Dul Hanan kian memburuk hingga akhirnya meninggal dunia.

Yusrizal dan Abdurrahman di Aceh

Ketua KPPS Desa Mane yang bertugas di TPS 8 Yusrizal dan anggota KPPS Desa Barieh di TPS 2 Kecamatan Mutiara Abdurrahman meninggal dunia saat menjalankan tugas. Keduanya diduga meninggal lantaran kelelahan.

Komisioner Komisi Independen Pemilihan (KIP) Kabupaten Pidie Edy Kurniawan mengatakan, berdasarkan informasi yang dia peroleh, keduanya sempat mengalami pusing saat menandatangani dan mempersiapkan kertas undangan pemilih.

"Kalau Yusrizal tiba-tiba merasa pusing saat menandatangani surat undangan, lalu pingsan," terang Edy Kurniawan kepada wartawan, Selasa (13/2).

Hal yang sama juga dialami Abdurrahman. Edy tidak mengetahui secara pasti penyebab kedua anggota KPPS itu meninggal dunia. Sebab, keduanya tidak sempat mendapat perawatan di rumah sakit.

Mereka mengembuskan nafas terakhir saat hendak diantar ke pelayanan kesehatan terdekat.

"Kalau yang dari Mane [Yusrizal] tidak sampai [ke rumah sakit] sudah meninggal dunia, satu lagi [Abdurrahman] sudah sampai [rumah sakit] tapi belum sempat diperiksa [sudah meninggal dunia]," jelas Edy.

Berdasarkan informasi, pihaknya masih berkoordinasi dengan BPJS soal santunan terhadap kedua anggota KPPS tersebut yang meninggal saat bekerja.

Firman di Medan

Ketua KPPS di TPS 6 Kelurahan Babura, Kecamatan Medan Baru, Kota Medan, Sumatera Utara bernama Firman meninggal dunia.

Camat Medan Baru Frans Seno Ranto Halomoan Siahaan menyebut, informasi mengenai meninggalnya Firman telah dikonfirmasi ke Ketua PPS Kelurahan Babura.

Firman disebut meninggal dunia karena serangan jantung.

"[Meninggal karena serangan] jantung," kata Frans, Selasa (13/2).

Lebih lanjut, pihaknya sudah berkomunikasi dengan Ketua PPS Babura hingga PPK Kecamatan Medan Baru untuk proses pergantian. Hal itu bertalian dengan jadwal pemungutan suara akan digelar pada Rabu (14/2).

"Untuk melakukan tindakan untuk proses siapa yang menggantikan, kita juga sudah komunikasi dengan PPK kecamatan Babura untuk laporan ke KPU Kota Medan," tutur dia.



Rita di Magetan

Rita Setyaningsih, anggota KPPS di Kelurahan Maospati, Kabupaten Magetan, Jawa Timur,meninggal duniapada Senin (12/2).

Rita diduga mengalami kelelahan setelah mengikuti rapat KPPS pada malam harinya.

Adapun Rita sempat dibawa ke RS dr Sayidiman Magetan, tetapi telah meninggal dunia.

"Jadi pulang kerja langsung rapat KPPS, kebetulan dia punya riwayat penyakit liver, mungkin waktu itu karena kelelahan tak dirasa, tiba-tiba sudah enggak kuat, sampai saya larikan ke rumah sakit," terang suami Rita, Sunarso dikutip dari CNN Indonesia TV, Selasa (13/2).

Jenazah ibu tiga anak itu sudah dimakamkan. Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) pun menggelar rapat untuk memilih pengganti anggota KPPS yang meninggal tersebut.

Hendra di Sukabumi

Ketua KPPS 17 di Kecamatan Cibeureum, Kota Sukabumi bernama Hendra Lesmana dinyatakan meninggal saat mengikuti pengajian pada 10 Februari lalu.

"Saya dapat kabar tanggal 10 Februari 2024, kami langsung berkunjung ke sana, tentu yang pertama itu kami turut berbela sungkawa, berduka cita atas meninggalnya salah satu jajaran kami," jelas Ketua KPU Kota Sukabumi Imam Sutrisno, dikutip dari detikcom.

"Waktu itu kalau enggak salah beliau ini sore hari berangkat ke pengajian, kejadiannya di lokasi pengajian tapi yang penting untuk digarisbawahi bahwa kami berbela sungkawa," sambung Sutrisno.

Ia juga memastikan anggtoya KPS ibi apakah dikarenakan penyakit atau kelelahan.

"Itu harus diagnosa dokter, waktu itu kayaknya nggak sempat dilakukan," kata dia.

Jumlah korban meninggal petugas penyelenggara Pemilu 2024 dapat berubah menyesuaikan data di lapangan. Sementara itu, jumlah petugas KPPS yang dirawat di rumah sakit lebih banyak dari korban meninggal dunia.

(yla/pmg)


[Gambas:Video CNN]

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER