Juru bicara PKS M. Kholid mengatakan partainya enggan buru-buru menentukan sikap politik menjadi oposisi atau bergabung ke koalisi pemerintahan usai Pilpres 2024.
"Jadi sekali lagi, jangan buru-buru, ojo kesusu, perjuangan kami mengawal suara rakyat belum tuntas. Izinkan kami tuntaskan perjuangan kawal suara ini dengan sebaik baiknya," kata Kholid dalam keterangannya, Senin (19/2).
Kholid menjelaskan sikap itu akan diputuskan ketika proses perhitungan resmi sudah tuntas dijalankan KPU dan setelah proses koreksi hasil pemilu secara konstitusional sudah dijalankan tuntas.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia mengatakan Musyawarah Majelis Syuro akan menjadi forum pengambilan keputusan soal arah politik PKS. Apakah menjadi oposisi atau berkoalisi dengan pemerintahan baru nanti usai Pilpres 2024.
"Musyawarah Majelis Syuro yang akan menentukan apakah PKS akan koalisi atau oposisi," kata Kholid.
Kholid menegaskan PKS belum mau lompat ke pembicaraan koalisi atau oposisi. Sebab, perhitungan belum selesai dan para saksi sedang berjuang mengawal suara berhari hari di lapangan.
"Kami ingin proses pemilu ini Jurdil, jika ada kekurangan dan kecurangan ya harus dikoreksi dan diluruskan. Sehingga hasil pemilu legitimate dan kredibel," kata dia.
PKS bersama NasDem dan PKB mengusung pasangan Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) di Pilpres 2024.
Pasangan AMIN kini tertinggal di hasil real count sementara KPU Pilpres 2024. Sebaliknya, pasangan calon nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka makin unggul.
Berdasarkan data per Senin (19/2) pukul 06.58, pasangan Prabowo-Gibran unggul dengan perolehan 54.496.002 suara alias 58,3 persen. Data masuk 579.991 dari 823.236 TPS (70,45 persen).
Sementara itu, Anies-Muhaimin mendapatkan 22.759.971 suara atau 24,35 persen