Cerita Warga Detik-detik Jelang Longsor Luwu Tewaskan 5 Orang

CNN Indonesia
Rabu, 28 Feb 2024 00:30 WIB
Seorang warga cerita detik-detik jelang longsor terjadi di Bastem, Luwu dan menewaskan lima orang pada Senin (26/2). (ANTARA/HO-Dokumentasi Basarnas Makassar)
Makassar, CNN Indonesia --

Salah satu korban selamat dari tertimpa timbunan longsor di Kecamatan Bastem, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan, menceritakan detik-detik longsor yang mengakibatkan lima orang tewas dan belasan kendaraan tertimbun longsor.

Masjaya yang selamat dari bencana itu mengatakan longsor terjadi dua kali, sebelum menimbun korban dan kendaraan yang hendak melintas di Jalan Poros Desa Bonglo, Kecamatan Bastem Utara, Senin (26/2).

"Kejadiannya itu sekitar pukul 9.30 WITA, sebenarnya longsor pertama itu dari subuh diketahui masyarakat," kata Masjaya, Selasa (27/2).

Saat itu, kata Masjaya, dirinya bersama suami dan warga lainnya menunggu giliran untuk lewat dengan menggunakan sepeda motor. Hal itu setelah longsor pertama terjadi. Namun, dirinya mengaku ragu untuk melanjutkan perjalanan.

"Terus kami menunggu di situ, karena banyak kendaraan yang mau dikasih nyebrang. Kami menunggu antara mau lanjut atau tidak. Kemudian ada longsor-longsor kecil. Jadi saya bilang tidak usah terus, pulang saja," ungkapnya.



Kemudian, pada saat akan meninggalkan lokasi longsor, tiba-tiba longsor kedua turun dengan cepat sehingga banyak warga berusaha menyelamatkan diri dan meninggalkan kendaraannya di lokasi.

"Suami saya mau balik motornya dan saya juga balik mau ambil tas ransel, langsung datang itu longsor besar. Sempat ramai di situ banyak menunggu dan puluhan motor di situ," jelasnya.

Longsor tersebut menewaskan lima orang dan sudah ditemukan Tim SAR gabungan sejak proses pencarian dimulai pada 26 Februari menggunakan alat berat yang didatangkan baik dari pihak pemerintah maupun dari pihak kepolisian.

Identitas korban meninggal dunia yang berhasil dievakuasi Tim SAR gabungan, yakni Amelia, Miskawati, Maryama, Wanto, dan terakhir ditemukan adalah Nenek Ratang.

"Jadi yang ditemukan meninggal dunia itu yang dilaporkan hilang atas nama Nenek Ratang," kata Kepala BPBD Sulsel, Amson Pandolo kepada CNNIndonesia.com, Selasa (27/2).

(mir/chri)
KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK