Sepupu Korban Diduga Ikut Aniaya Santri di Kediri hingga Tewas

CNN Indonesia
Rabu, 28 Feb 2024 12:27 WIB
Ayah terduga pelaku sekaligus paman korban mengaku terpukul mengapa anaknya tega melakukan kekerasan terhadap sepupunya sendiri.
Ilustrasi. Ayah terduga pelaku sekaligus paman korban mengaku terpukul mengapa anaknya tega melakukan kekerasan terhadap sepupunya sendiri. (Foto: iStockphoto/Marccophoto)
Surabaya, CNN Indonesia --

Salah satu terduga pelaku penganiayaan maut terhadap santri di Kediri, Bintang Balqis Maulana (14) ternyata adalah sepupunya sendiri, AF (16). Mereka sama-sama sedang menempuh pendidikan di Pondok Pesantren PPTQ Al Hanifiyyah, Mojo, Kabupaten Kediri, Jawa Timur.

Ayah AF sekaligus paman Bintang, Suryanto, mengaku terpukul mengapa anaknya tega melakukan kekerasan terhadap korban, yang tak lain adalah sepupunya sendiri.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ya Allah itu sedih sekali. Kita pun tidak mengharapkan kayak gini. Karena memang saya yang nyunat Bintang itu. Saya orang tuanya juga. Sedih anak saya begitu," kata Suryanto kepada awakmedia, Rabu (28/2).

Suryanto menyesalkan, mengapa AF sampai terlibat melakukan penganiayaan yang berujung pada tewasnya Bintang. Padahal menurutnya, bila terjadi permasalahan di pondok, santri mestinya melapor ke pengurus pesantren.

"Kemarin juga kenapa kok anak-anak enggak langsung lapor ke pengurus yang lain. Disesalkan. Saya kadang bayangin bagaimana Bintang sakitnya," ucapnya.

Ia juga menyayangkan mengapa pihak pesantren tak perhatian ke para santri, hingga terjadi penganiayaan berujung maut ini.

"Termasuk pondok mungkin harus introspeksi biar lebih perhatian ke anak-anak yang ada, lebih perhatian ke santri. Semua kalau dititipin ke sini udah jadi anak yang harus di rumat (dirawat)," kata dia.

Kini, Suryanto mengaku hanya bisa pasrah melihat keponakannya tewas, dan anaknya yang harus berhadapan dengan hukum. Baginya kejadian ini adalah teguran tuhan yang begitu berat untuknya.

"Tapi apalah daya jalur hukum tetap berjalan. Orang tua kesalahan apa mungkin dari kita. Sehingga Allah menegur begini begitu beratnya terhadap kami," pungkasnya.

Sebelumnya, heboh seorang santri Pesantren PPTQ Al Hanifiyyah, Mojo, Kabupaten Kediri, bernama Bintang Balqis Maulana (14) asal Desa Karangharjo, Kecamatan Glenmore, Banyuwangi tewas dengan kondisi tubuh mengenaskan.

Awalnya, pihak pesantren dan pengantar jenazah menyebut Bintang meninggal usai jatuh terpeleset di kamar mandi. Tapi keluarga curiga setelah melihat darah yang mengucur dari keranda jenazah. Saat kain kafan dibuka, terlihat luka dan lebam di sekujur tubuh korban.

Polres Kediri Kota pun menetapkan empat tersangka dalam kematian Bintang. Mereka yakni MN (18) asal Sidorjo, MA (18) asal Nganjuk, AF (16) asal Denpasar dan AK (17) dari Kota Surabaya.

Keempatnya merupakan teman sesama santri yang juga kakak kelas korban dalam menempuh pendidikan di pesantren PPTQ Al Hanifiyyah.

(frd/pmg)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER