Badan Hisab Rukyat Sulawesi Selatan telah memutuskan awal Ramadan 1445 Hijiriah jatuh pada 12 Maret 2024.
Hal itu berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan Kementerian Agama Sulsel, BMKG Makassar, dan Badan Hisab Rukyat Sulsel dilakukan di atas atap salah satu mall di Makassar.
"Jadi tanggal 1 Ramadan 1445 H jatuh pada tanggal 12 Maret, hari Selasa," kata Kepala Bidang Hisab Rukyat Sulsel Abbas Padil, dalam keterangannya, Minggu (10/3).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Abbas menerangkan bahwa penentuan 1 Ramadan 1445 H di Makassar, Ijtimak (konjungsi, putaran penuh Bulan terhadap Bumi) akhir bulan Sya'ban atau 10 Maret 2024 M terjadi pada pukul 17.00 WITA.
"Matahari terbenam di Makassar hari ini terjadi pada pukul 18.18 WITA, dengan ketinggian hilal 0° 40' 8,55' (terjadi istiqmah)," jelasnya.
Sementara, BMKG Makassar menuturkan bahwa pemantauan hilal yang dilakukan hari ini terhalang dengan kondisi cuaca buruk.
Pada hari ini cuacanya kurang baik, agak mendung. Jadi kemungkinan dengan ketinggian hilal yang cukup rendah yaitu 0,21 kemungkinan untuk pengamatan sangat sulit hari ini," kata Koordinator Bidang Observasi BMKG Wilayah IV Makassar, Jamroni.
Pemantauan hilal, kata Jamroni, akan dilakukan pada pukul 18.17 WITA, yang akan berlangsung selama dua menit 55 detik.
"Kondisi sangat sulit sekali kemungkinan besar tidak terlihat apalagi dengan tinggi bulan yang sangat rendah yaitu, 0,2 derajat atau pengamatan yang bisa dilakukan hanya dua menit saja, itu sulit sekali," ungkapnya.
Diperkirakan hilal di Makassar berada di posisi 0,21 derajat yang artinya hasil tersebut belum memenuhi kriteria Imkanur Rukyat menurut MABIMS.
"Jadi kalau kita ikuti kriteria MABIMS yaitu visibilitas terlihatnya hilal adalah 3 derajat dan elevasinya sekitar 6,4 derajat," jelasnya.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Kementerian Agama Ali Yafid menyebut ada penjelasan terkait hasil pengamatan hilal di Makassar yakni dari BMKG dan Badan Hisan Rukyat Sulsel.
"Dari BMKG menyatakan posisi hilal di Sulsel berada diposisi 2 derajat dua menit. Kalau Badan Hisab Rukyat itu hilal berada di posisi 0 derajat 4 menit, berbeda dalam memutuskan, karena berbeda tempat dalam mengambil keputusan," kata Ali.
Meski demikian, Ali mengaku pihaknya belum dapat memutuskan awal Ramadhan tahun ini sehingga hasil pengamatan yang telah dilakukan akan diserahkan ke Kementerian Agama.
"Saya tidak bisa menentukan 1 Ramadan ini apakah jatuh pada tanggal 11 atau 12 Maret inim tetapi hasil ini kita akan sampaikan ke Kementerian Agama dan nanti di sidang Badan Rukyat Kemenag yang akan menentukan satu Ramadan jatuh tanggal berapa untuk Indonesia," jelasnya.
Kemenag Sulsel pun mengimbau masyarakat untuk tetap saling menghormati jika dalam penentuan 1 Ramadan 1445 H berbeda.
"Kalau pun 1 Ramadan jatuh pada tanggal 11 atau 12 Maret ini, kita hormati keputusan itu, sebagai ummat beragama kita saling menghargai dan menghormati," pungkasnya.
Kemenag sendiri masih akan menggelar Sidang Isbat penentu awal Ramadhan buat seluruh Indonesia setelah magrib WIB.
(mir/arh)