Ahli: Anak Jadi Korban, Kasus Bunuh Diri Jakut Bisa Disebut Pembunuhan

CNN Indonesia
Selasa, 12 Mar 2024 13:45 WIB
Kasus bunuh diri di Jakarta Utara melibatkan dua anak-anak di bawah umur sehingga pakar menilai anak-anak tersebut berbuat bukan atas kehendak sendiri.
Lokasi kasus bunuh diri di sebuah apartemen di Penjaringan, Jakarta Utara. (ANTARA/Mario Sofia Nasution)
Jakarta, CNN Indonesia --

Pakar Psikolog Forensik, Reza Indragiri Amriel menilai kasus satu keluarga bunuh diri di apartemen kawasan Penjaringan, Jakarta Utara bisa juga dikategorikan sebagai kasus pembunuhan. Pasalnya dalam kasus ini ada anak-anak yang turut jadi korban.

Dia mengatakan aksi nekat itu bisa dikatakan aksi bunuh diri satu keluarga jika masing-masing korban memiliki kehendak dan bersepakat untuk melompat dari lantai 22 apartemen.

Namun, dalam peristiwa ini terdapat dua korban yang masih dalam kategori anak-anak. Sehingga, secara umum anak-anak tersebut tidak boleh dipandang bahwa mereka berkehendak melakukan aksi bunuh diri.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebagaimana dalam kasus aktivitas seksual, kata Reza, anak-anak harus secara mutlak dipandang sebagai pihak yang tidak berkehendak dan tidak memberikan konsensual.

Dengan demikian, anak-anak itu harus dipandang sebagai pihak yang dipaksa untuk melakukan tindakan sedemikian rupa.

"Dengan bingkai situasi bahwa ini pemaksaan terhadap anak-anak untuk terjun, terlepas apakah mereka mau atau tidak mau, setuju atau tidak setuju, maka terhadap anak-anak itu mereka tidak tepat disebut sebagai melakukan aksi bunuh diri," ujarnya dalam CNN Indonesia TV, Selasa (12/3).

"Justru mereka adalah korban pemaksaan, dalam kurung korban pembunuhan," imbuh Reza.

Empat orang yang masih satu keluarga tewas diduga bunuh diri dengan cara melompat dari lantai 22 Apartemen Teluk Intan Tower Topas Penjaringan, Jakarta Utara, Sabtu (9/3).

Keempat korban itu adalah pria EA (50), perempuan AIL serta dua remaja laki-laki JWA (13) dan remaja wanita JL (16).

Polisi mengungkapkan EA sempat mencium kening ketiga korban lain sebelum melakukan aksi bunuh diri. Selain itu, AIL juga sempat mengumpulkan handphone milik korban lainnya.

"Para korban ini masuk dalam lift, terekam (dalam CCTV), ini EA mencium-cium kening dari ketiga orang lainnya. Setelah dicium-cium keningnya, AEL terlihat mengumpulkan handphone-handphone dari semuanya untuk naik ke atas," kata Kapolsek Metro Penjaringan Kompol Agus Ady Wijaya kepada wartawan, Senin (11/3).

Kini, kepolisian masih menyelidiki motif di balik aksi bunuh diri satu keluarga tersebut. Termasuk, mendalami bahwa keluarga tersebut sedang dalam kondisi terlilit utang.

Disclaimer kesehatan mentalFoto: CNN Indonesia/Fajrian
Disclaimer kesehatan mental

 

(lna/sur)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER