Polres Metro Jakarta Utara melakukan olah TKP ulang di lokasi satu keluarga bunuh diri dengan melompat dari Apartemen Teluk Intan Tower Topaz Penjaringan.
Kapolres Metro Jakarta Utara Kombes Gidion Arif beserta jajaran serta Tim Inafis mendatangi apartemen tersebut pada Rabu (13/3) sore.
"Kita melakukan olah TKP ulang, jadi membaca lebih detail lagi berkaitan dengan peristiwa," kata Gidion di Apartemen Teluk Intan Tower Topaz.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Gidion mengatakan belum ada fakta baru dari peristiwa itu. Ia mengatakan polisi masih memeriksa secara scientific.
Ia juga belum bisa mengonfirmasi soal faktor terlilit utang di balik aksi satu keluarga itu.
"Karena kita kemudian membutuhkan pemeriksaan scientific, kita butuh pemeriksaan DNA, otopsi psikologi," katanya.
Satu keluarga yang terdiri dari empat orang ditemukan tewas karena diduga melakukan aksi bunuh diri di Apartemen Teluk Intan Tower Topaz, Penjaringan, Jakarta Utara, Sabtu (9/3).
Keempatnya adalah pria berinisial EA (50), perempuan AIL, laki-laki JWA (13) dan perempuan JL (16).
Kapolsek Metro Penjaringan Kompol Agus Ady Wijaya mengatakan keempat korban tiba di apartemen sekitar pukul 16.02 WIB dengan menggunakan mobil Grand Max.
Ady menyebut berdasar rekaman di CCTV, EA sempat mencium kening tiga anggota keluarganya itu sebelum terjun.
"Para korban ini masuk dalam lift, terekam (dalam CCTV), ini EA mencium-cium kening dari ketiga orang lainnya. Setelah dicium-cium keningnya, AEL terlihat mengumpulkan handphone-handphone dari semuanya untuk naik ke atas," kata Agus, Senin (11/3).
Hingga Rabu siang, garis polisi masih dipasang di depan apartemen. Ada plastik hitam yang dipasang menutupi area diduga tempat jatuhnya korban.
Sementara itu, sejumlah penghuni mengatakan peristiwa orang melompat dari apartemen di daerah tersebut sudah beberapa kali terjadi.
![]() |