Airlangga Bela Jokowi Usai Disorot PBB soal Netralitas Pilpres 2024

CNN Indonesia
Selasa, 19 Mar 2024 13:00 WIB
Airlangga Hartarto membela Presiden Jokowi usai Komite HAM PBB Bacre Waly Ndiaye mempertanyakan netralitas Presiden dalam Pilpres 2024.
Presiden Joko Widodo (kiri) didampingi Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto (kanan) meninggalkan ruangan usai membuka secara resmi Musyawarah Nasional (Munas) Partai Golkar di Jakarta, Selasa (3/12/2019). (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)
Jakarta, CNN Indonesia --

Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto membela Presiden Joko Widodo (Jokowi) usai Komite HAM PBB Bacre Waly Ndiaye mempertanyakan netralitas Presiden dalam Pilpres 2024.

Airlangga mengatakan hampir semua pemimpin negara memiliki partai. Ia mencontohkan Presiden Amerika Serikat Joe Biden yang berada di Partai Demokrat hingga Perdana Menteri pertama Singapura Lee Kuan Yew yang mendirikan Partai Aksi Rakyat (PAP).

"Enggak ada tanggapan. Hampir semua presiden punya partai," kata Airlangga di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Selasa (19/3).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Airlangga juga mengingatkan Jokowi hingga kini masih menjadi anggota salah satu parpol di Indonesia.

"Jadi Itu biasa. Pak Jokowi kan partainya juga jelas," ujarnya.

Bacre Waly Ndiaye sebelumnya mempertanyakan netralitas Presiden Jokowi dan pencalonan Gibran Rakabuming Raka dalam Pilpres 2024. Pertanyaan itu disampaikan pada Sidang Komite HAM PBB CCPR di Jenewa, Swiss, Selasa (12/3).

Ndiaye melontarkan sejumlah pertanyaan terkait jaminan hak politik untuk warga negara Indonesia dalam Pemilu 2024.

Ndiaye memulai pertanyaan dengan menyinggung putusan Mahkamah Konstitusi (MK) tentang perubahan syarat usia capres-cawapres.

Tak berhenti di situ, Ndiaye juga bertanya apakah pemerintah sudah menyelidiki dugaan-dugaan intervensi pemilu tersebut.

Kementerian Luar Negeri Indonesia telah buka suara soal hal ini.

Mereka mengklarifikasi bahwa pertemuan tersebut bersifat dialog interaktif secara sukarela dan kehadiran Indonesia menjadi bentuk komitmen pelaksanaan Kovenan Hak Sipil dan Politik.

Mereka mengatakan kehadiran Indonesia pada pertemuan itu sangat diapresiasi oleh Komite HAM PBB. Namun, Kemlu tidak memberi tanggapan yang signifikan terkait komentar salah satu anggota Komite HAM PBB asal Senegal itu.

(khr/pmg)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER