Ketua Umum (Ketum) Relawan Pro-Jokowi (Projo) Budi Arie Setiadi ikut angkat suara merespons pertemuan Presiden Joko Widodo dengan dua menterinya dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Senin (18/3).
Budi Arie menilai pertemuan tersebut sebagai sinyal persatuan. Dia tak membantah saat ditanya pertemuan sebagai upaya konsolidasi antara pemerintah dengan PKB yang berpeluang bakal menjadi oposisi di pemerintahan mendatang.
"Ya sinyal bahwa persatuan nasional penting," kata Budi di Kompleks Parlemen, Selasa (19/3).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Saat ditanya, apakah pertemuan itu bagian dari upaya pemerintah meredam rencana hak angket yang digulirkan PKB, Budi juga tak menepis. Dia bilang hak angket tak memiliki substansi apapun untuk pemilu.
"Gini, walaupun hak angket itu adalah hak nya hak anggota DPR RI cuma substansinya apa?" ucap dia.
Soal dugaan kecurangan pemilu, Budi mengaku telah berkoordinasi dengan Bawaslu. Menurut dia, Bawaslu total mencatat 270 temuan kecurangan Pemilu 2024. Namun, dari jumlah itu, sebagian besar didominasi kecurangan dalam pileg.
Dia menyebut kecurangan pilpres hanya terjadi dalam jumlah kecil. Namun, dia menyerahkan sepenuhnya hal itu kepada Bawaslu.
"Saya sudah berdiskusi dengan Bawaslu ada 270 temuan kecurangan Bawaslu, saya tanya yang paling banyak mana? Mereka bilang pemilu legislatif," kata Budi.
"Pilpres ada enggak? Enggak ada, nyaris enggak ada, bukan enggak ada, nyaris enggak ada. Jadi kalau nyaris enggak ada, satu dua kasus doang pilpres menurut Bawaslu tidak ada. Tapi biar nanti Bawaslu yang ceritain," kata dia.
Dua menteri PKB, Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Indonesia Abdul Halim Iskandar dan Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah sebelumnya menghadap Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin (18/3).
Usai pertemuan, Abdul mengaku tidak membahas soal hak angket yang rencananya akan diajukan salah satunya dari PKB. Menurutnya pembahasan bersama Jokowi terkait Pileg dan bukan Pilpres.
"Enggak ada pesan apa-apa [ke Cak Imin]. Cuma [Jokowi] titip salam saja," ujar Abdul.
(thr/isn)