Info Mudik 2024: Prediksi Titik Macet Jalur Selatan Jabar
Ditlantas Polda Jawa Barat menyiapkan sejumlah skema pengaturan lalu lintas selama mudik Lebaran 2024, terutama puncak arus mudik yang diprediksi akan terjadi pada 6 April hingga 8 April 2024.
"Puncak arus mudik terjadi mulai H-4. Kalau kita hitung H-4 berarti jatuh di hari Sabtu (6 April), puncak mudik kita prediksi akan terjadi di hari Sabtu (6 April), Minggu (7 April), dan Senin (8 April)" kata Dirlantas Polda Jabar Kombes Wibowo di Polda Jabar, Rabu (27/3).
Wibowo memprediksi sejumlah titik-titik yang bakal terjadi kemacetan selama arus mudik, seperti terjadinya pelambatan arus lalu lintas yang disebabkan adanya perbedaan selisih ruas jalan atau bottle neck yang berada pada rentang jalan Tol Japek hingga Tol Pejagan.
Pada Tol Japek, kata dia, ada lima lajur utama ditambah satu bahu jalan yang dapat digunakan. Namun ruas jalan pun menyempit saat pertemuan dengan Tol Cipali, yang menjadi tiga lajur utama dan satu bahu jalan.
Selanjutnya, ruas jalan kembali menyempit dari Tol Palikanci hingga Tol Pejagan yang hanya terdiri dari dua lajur utama dan satu bahu jalan.
Tak hanya penyempitan jalur atau bottle neck, perlambatan diprediksi terjadi di antrean di rest area. Sebab, Jabar adalah titik untuk beristirahat bagi para pemudik yang berasal dari Sumatera.
"Artinya, dengan peningkatan kendaraan yang cukup tinggi dari arah barat, ini pasti akan terjadi pelambatan di wilayah Cipali sampai dengan Pejagan, soalnya ada selisih ruas jalan, itu yang kita katakan bottle neck," ucap dia.
Untuk mengantisipasi pelambatan arus kendaraan, skema contraflow hingga one way bakal diberlakukan di tol perlintasan Jawa. Pelaksanaannya akan diberlakukan terhitung pada 5 April mulai pukul 14.00 WIB hingga 11 April pukul 24.00 WIB.
"Yang jelas, untuk Japek kita tidak akan melaksanakan one way, kita hanya melaksanakan contraflow baik pada saat mudik maupun pada saat balik," kata dia.
Sementara pelaksanaan one way atau satu arah, akan dilakukan dari KM 72 Cikopo hingga KM 414 Kalikangkung. One way di ruas jalan itu akan diterapkan secara bertahap yang dimulai pada 5 April pukul 14.00 WIB.
Saat one way polisi juga bakal menerapkan penyeimbangan di KM 70 untuk mengantisipasi penumpukan di salah satu lajur. Hal itu dilakukan dikarenakan pada mudik tahun lalu, banyak masyarakat mendobrak tengah tol karena penerapan one way yang tidak seimbang.
Beberapa skema polisi di jalur selatan di antaranya melakukan one way sepenggal di Limbangan dan Kadungora (Garut), sebagai titik pemecah kepadatan arus lalu lintas. Kemudian menyiapkan tim ganjal di Jalur Gentong, yang menjadi momok bagi kendaraan yang tak kuat menanjak di jalur tersebut. Selanjutnya meliburkan operasional transportasi andong yang ada di beberapa jalur selatan.
"Mudah-mudahan ini bisa membantu kelancaran ketika arus mudik dan wisata," kata dia.
Untuk arus balik, Wibowo menyebut hal itu bakal terjadi pada 13 April hingga 15 April 2024. Guna memperlancar arus lalu lintas, polisi menerapkan tindakan yang sama dengan jalur sebaliknya.
Kementerian Perhubungan memprediksi jumlah pemudik pada tahun ini akan meningkat. Wibowo pun menghimbau kepada masyarakat agar memilih waktu keberangkatan agar tidak terjebak kepadatan arus lalu lintas.
(csr/isn)