Istana soal Beredar 13 Nama Pansel KPK: Presiden Belum Memutuskan

CNN Indonesia
Kamis, 23 Mei 2024 05:35 WIB
Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana menyebut Presiden Jokowi menghormati aspirasi dan masukan kelompok masyarakat dalam pembentukan Pansel KPK.
Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana merespons deretan nama beredar yang disebut-sebut bakal menjadi panitia seleksi calon komisioner dan dewan pengawas KPK periode 2024-2029. (CNN Indonesia/Khaira Ummah Junaedi Putri)
Jakarta, CNN Indonesia --

Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana merespons deretan nama beredar yang disebut-sebut bakal menjadi panitia seleksi calon komisioner dan dewan pengawas KPK periode 2024-2029.

Ari menegaskan hingga saat ini Presiden Joko Widodo (Jokowi) belum memutuskan nama tokoh-tokoh yang menjadi anggota Pansel Capim dan Dewas KPK.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Nama-nama bakal calon Pansel masih dalam proses penggodokan," kata Ari saat dihubungi CNNIndonesia.com, Rabu (22/5).

Ari menyebut Presiden Jokowi menghormati segala aspirasi dan masukan dari seluruh elemen masyarakat dalam pembentukan Pansel KPK tersebut.

Ia juga menekankan dalam penetapan sembilan anggota Pansel Dewas dan Capim KPK, Presiden akan berpegang pada koridor peraturan perundang-undangan.

Menurut Ari, Jokowi ingin pembentukan dan penetapan Pansel KPK 2024 nantinya juga bagian dalam memperkuat KPK dan sistem pemberantasan korupsi di Indonesia.

"Selain itu, seperti yang telah ditegaskan oleh bapak Presiden, anggota Pansel KPK yang akan dipilih adalah tokoh-tokoh yang baik, yang memiliki integritas, dan yang memiliki 'concern' pada pemberantasan korupsi," ujar Ari.

Belakangan beredar 13 nama yang disebut akan menjadi Pansel KPK. Mereka berasal dari kalangan pemerintah, profesional, dan masyarakat.

Di antaranya yakni Kepala BPKP M Yusuf Ateh, Kepala PPATK Ivan Yustiavandana, Wamenkominfo Nezar Patria, serta eks pimpinan KPK M Laode Syarif.

Kemudian dari kalangan profesional, Nawal Nely. Lalu pejabat Kemenkumham Ambeg Paramarta, perwakilan dari Transparency International Indonesia (TII) Rezki Sri Wibowo dan pejabat Kemensetneg Nanik Purwanti.

Selanjutnya nama-nama dari deretan akademisi seperti Elwi Danil, Fauzie Yusuf Hasibuan, Yenti Garnasih, Taufik Rachman, dan Arief Satria.

(khr/fra)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER