Sebanyak empat desa di tiga kecamatan di Kabupaten Cirebon terendam banjir. Banjir terjadi karena hujan dengan intensitas tinggi pada Jumat (24/5) dini hari.
Selain itu banjir juga imbas kiriman debit air dari wilayah hulu di Kabupaten Kuningan menyebabkan Sungai Cijangkelok dan Sungai Cisanggarung meluap.
"Sesa yang terdampak itu meliputi Desa Cilengkrang Induk dan Desa Cilengkang di Kecamatan Pasaleman, Desa Ciledug Wetan di Kecamatan Ciledug, dan Desa Sukadana di Kecamatan Pabuaran," ujar Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam siaran persnya, Jumat (24/5).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tim Reaksi Cepat (TRC) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Cirebon bersama unsur TNI dan Polri sudah turun ke lokasi terdampak untuk kaji cepat dan melakukan penanganan darurat dengan prioritas utama yakni penyelamatan dan evakuasi.
Abdul mengatakan tim BPBD Kabupaten Cirebon juga menerjunkan perahu untuk proses evakuasi warga sementara.
"Hingga kini, sebanyak 30 warga dari 8.442 yang terdampak banjir mengungsi di masjid," katanya.
Sebagian dari mereka yang lain memilih bertahan di rumahnya meski terendam dengan tinggi muka air antara 20-50 sentimeter. Adapun rumah yang terdampak sebanyak 2.112 termasuk 13 rumah ibadah dan 6 sekolah turut terendam.
"Saat ini banjir juga berangsur surut. Sebagian warga mulai membersihkan rumah mereka dari sisa lumpur dan sampah yang terbawa banjir," ucap Muhari.
Ia menambahkan hujan dengan intensitas ringan hingga sedang masih berpotensi terjadi di Kabupaten Cirebon maupun Kabupaten Kuningan hingga Minggu (26/5), menurut prakiraan cuaca Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG).
BNPB, lanjut dia, mengimbau kepada masyarakat dan pemerintah setempat agar tetap meningkatkan kesiapsiagaan dan mitigasi terhadap potensi bencana susulan yang dapat dipicu oleh faktor cuaca.
Pembersihan drainase dan saluran air di permukiman diminta dilakukan secara berkala. Serta monitoring sungai dan pembersihan material sampah yang dapat menyumbat aliran agar dilakukan sesering mungkin untuk memaksimalkan daya tampung debit air sungai.
"Jika terjadi hujan lebat dalam durasi lebih dari satu jam, masyarakat yang tinggal di sekitar lereng sungai maupun tebing agar mengevakuasi diri secara mandiri sementara," ucap Muhari.
Dalam beberapa pekan terakhir sejumlah wilayah di Indonesia dilanda banjir bandang. Mulai dari Sumater Barat hingga Papua.