Lulus SMA CT Arsa, Farhan Anak Driver Ojol Diterima 8 PT Luar Negeri

CNN Indonesia
Sabtu, 25 Mei 2024 19:37 WIB
Farhan Ferdiansyah diterima di 8 universitas top luar negeri. Namun, ia akhirnya melabuhkan pilihan ke University of Sdyney jurusan teknik elektro.
Farhan, salah satu wisudawan unggulan SMA CT Arsa Foundation, diterima di 8 universitas top luar negeri. Namun, ia akhirnya melabuhkan pilihan ke University of Sydney. (CNN Indonesia/Rosyid)
Solo, CNN Indonesia --

Lulusan terbaik SMA Unggulan CT Arsa Foundation Sukoharjo, Farhan Agus Ferdiansyah (17), bakal melanjutkan kuliah di University of Sydney, Australia. Ia diterima di jurusan electrical engineering atau teknik elektro.

Remaja kelahiran Solo 8 Agustus 2006 itu menjadi penerima Beasiswa Indonesia Maju dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikburistek).

Putra pasangan Zaky Ryan Isnaini dan Lia Diana itu sebenarnya diterima di sembilan jurusan dari delapan universitas top mancanegara. Selain diterima di University of Sydney, Farhan juga diterima di Monash University Engineering, The University of Queensland, The University of Melbourne, UNSW Sydney, Curtin University, Wageningen University and Research, Monash University, dan NTU Singapore.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Insya Allah saya akan berangkat ke University of Sydney di Australia bulan Juni nanti," kata Farhan usai acara wisuda, Sabtu (25/5).

Farhan memilih jurusan electrical engineering bukan tanpa alasan. Sejak kecil, ia memang gemar ngoprek komputer. Ia suka mengutak-atik alat-alat elektronik yang rusak.

"Jadi electrical engineering saya rasa adalah hal yang pas buat saya," ucap dia.

Farhan mengaku awalnya tidak pernah terbayang belajar di perguruan tinggi di luar negeri. Minatnya belajar di mancanegara baru muncul setelah mengikuti berbagai kompetisi sains.

"Tapi seiring berjalannya waktu, sering ikut olimpiade, saya tertarik belajar di luar negeri," katanya.

Ia pun berterima kasih kepada CT Arsa Foundation yang sudah memberi kesempatan untuk mengenyam pendidikan berkualitas secara cuma-cuma. Selain belajar dari guru-guru terbaik, jiwa kompetitif Farhan juga makin terasah selama belajar di SMA Unggulan CT Arsa Foundation Sukoharjo.

"Saya mendapatkan banyak kesempatan mengikuti lomba-lomba seperti OSN, dan berbagai universitas. Alhamdulillah mendapat beberapa juara dan beberapa juga ada yang hanya finalis," katanya.

Anak driver ojol

Ayah Farhan, Zaky, tak menduga anaknya bakal belajar di luar negeri. Ia mengatakan secara ekonomi rasanya sulit membiayai kuliah Farhan di dalam negeri, apalagi di luar negeri.

"Dulu saya punya usaha tapi bangkrut, semua harta habis, rumah pun disita sama bank," tutur Zaky.

Saat kondisi ekonomi keluarga mulai limbung, Zaky kesulitan memenuhi biaya sekolah Farhan yang duduk di salah satu SD swasta. Ia pun memutuskan jadi sopir ojek online.

"Tahun 2018 saya ikut ojek online. Saya cuma punya satu akun," katanya.

Kemudian, Zaky dan istri memutuskan menyekolahkan Farhan di SMP negeri yang bebas biaya. Saat Farhan duduk di kelas 8 SMP, Zaky mendengar tentang SMA Unggulan CT Arsa Foundation. Ia pun menawarkan kepada anaknya sekolah di sana.

"Kalau pengin sekolah di situ kami dorong kamu harus berprestasi. Alhamdulillah diterima," katanya.

Terinspirasi buku 'Si Anak Singkong'

Lia bercerita tertarik menyekolahkan anaknya di SMA Unggulan CT Arsa Foundation karena membaca buku biografi Chairul Tanjung Si Anak Singkong. Ia ingin Farhan bisa bermanfaat bagi orang banyak.

"Saya dulu baca biografinya Pak CT yang Anak Singkong itu. Saya ingin anak-anak saya bisa sukses seperti pak CT, bermanfaat untuk anak-anak kurang mampu," katanya.

Lia pun mendorong anaknya terus mengejar prestasi. Farhan memang tidak pernah dituntut untuk menjadi juara, tapi ia diharuskan berusaha semaksimal mungkin.

"Harus semaksimal mungkin. Kalau kamu mau kuliah, kamu harus cari beasiswa. Karena orang tua memang tidak mampu," ucap dia.

(syd/tsa)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER