Senada, Pengamat politik Universitas Andalas, Asrinaldi mengatakan Anies berpotensi besar untuk menang di Pilkada DKI Jakarta mendatang. Menurutnya itu bisa terjadi karena umumnya warga Jakarta senang dengan kinerja Anies selama menjabat sebagai Gubernur DKI periode 2017-2022.
"Potensi dia untuk menang sebagai calon petahana itu kuat," ujarnya.
Lihat Juga : |
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Asrinaldi menyebut pemetaan pendukung Anies di Jakarta terlihat sangat jelas pada Pilpres 2024. Oleh karena itu, dia meyakini partai-partai politik akan mengkaji untuk mengusung Anies di Pilkada DKI Jakarta.
Menurutnya, pertimbangan PDIP terhadap Anies sangat rasional. PDIP membutuhkan sosok yang bisa dijadikan simbol bahwa partai yang dipimpin Megawati Soekarnoputri itu tetap ingin kekuasaan yang dijaga dengan konstitusi.
"Makanya simbol Anies itu bisa dijadikan bukti bahwa PDIP masih komitmen dengan konstitusi dan tidak ada persoalan dengan orang, agama, etnis. Tapi, PDIP berpikir bahwa dia perlu berbicara tentang negara kesatuan," kata Asrinaldi.
"Sosok Anies saya pikir cukup relevan untuk menjawab itu bahwa komitmen PDIP sebenarnya yang dituduhkan oleh banyak kelompok-kompok islam tidak seperti itu. Ini kan satu strategi politik yang luar biasa," imbuhnya.
Asrinaldi mengatakan PDIP akan mendapatkan hasil yang maksimal di Pemilu 2029 apabila mengusung Anies di Pilkada DKI Jakarta 2024. Dan, sambungnya, Anies pun bisa memiliki 'keuntungan tersendiri' bila memilih PDIP sebagai kendaraan politik di Pilgub Jakarta.
"Saya pikir kalau Anies bijak dan mau berpikir jauh ke depan dia harus ambil PDIP," tuturnya.
Asrinaldi berani berkata demikian, karena PDIP juga berhitung sehingga memutuskan untuk mencoba menggeser Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok ke Pilgub Sumatera Utara (Sumut).
"Saya meyakini pilihan dari PDIP juga harus dihitung, karena dia menggeser Ahok ke Medan [Pilgub Sumut]. Saya pikir master mind PDIP itu pintar. Saya salut. Bagus untuk membesarkan nama PDIP," ucapnya.
Asrinaldi berpendapat, jika Anies diusung oleh PDIP, peluang untuk berduet dengan Kaesang sangat kecil. PDIP tak akan merestui duet tersebut.
"PSI agak berseberangan dengan PDIP. Kaesang bagian dari simbolik Jokowi yang selama ini dianggap kader yang membangkang," katanya.
Sementara itu, PKB yang menjadi salah satu motor kampanye Anies di Pilpres 2024, pun masih 'abu-abu' untuk mengusungnya pada Pilgub Jakarta.
Mantan cawapres pendamping Anies di Pilpres 2024 yang juga Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar (Cak Imin) mengaku senang jika koleganya itu benar- benar ingin maju dalam Pilkada Jakarta. Namun, dia belum bisa lugas mengatakan PKB akan mengusung Anies di Pilgub Jakarta.
Ia mengatakan internal partainya hingga kini masih terus membahas sosok yang bakal diusung sebagai cagub di Pilkada Jakarta.
Cak Imin menyampaikan DPP PKB masih mengumpulkan rekomendasi-rekomendasi dari tingkat DPC dan DPW PKB.
"Nanti minggu depan, akhir bulan ini baru akan dibahas semua pilkada, termasuk DKI," ujarnya di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (28/5).
Pada Senin (3/6) lalu DPP PKB baru mengumumkan 35 nama yang sudah pasti bakal diusung partai itu pada Pilkada Kabupaten/Kota 2024 ini.