ANALISIS

Kans Besar Anies, Kendaraan Politik dan Tarung Ketat Pilkada Jakarta

CNN Indonesia
Selasa, 04 Jun 2024 11:04 WIB
Jakarta, CNN Indonesia --

Anies Baswedan sudah memberi sinyal bisa kembali maju untuk memimpin Jakarta setelah kalah pada Pilpres 2024 lalu.

Dia kembali menjadi 'tokoh' yang seksi dikaitkan dengan kontestasi Pilgub Jakarta pada Pilkada serentak 2024 nanti.

Selain jadi bahasan di kalangan partai politik, Anies--Gubernur DKI Jakarta 2017-2022--pun sudah mengisyaratkan itu langsung ketika bersilaturahmi dengan Jaringan Rakyat Miskin Kota (JRMK) di Penjaringan, Jakarta Utara, pada pertengahan Mei lalu.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sekarang saya memang dalam fase menakar mempertimbangkan [ikut Pilgub Jakarta 2024], sudah ada undangan dari parpol dan kemudian masyarakat juga, bisa dibilang seminggu bisa 3 sampai 4 kali di rumah itu berdatangan, berbagai kelompok yang mengundang untuk saya kembali ke Jakarta," kata Anies dalam silaturahmi tersebut.

Selain itu sebanyak 21 kelompok relawan mendeklarasikan dukungan kepada Anies untuk maju di Pilkada DKI Jakarta 2024 pada Sabtu (1/6).

Anies yang bukan kader parpol manapun masih terbuka untuk mengikuti Pilgub Jakarta dengan diusung partai. Itu pernah dilakoninya ketika mengikuti Pilkada atau Pilgub DKI Jakarta 2017, dan Pilpres 2024.

DPW PKS Jakarta sebelumnya juga berencana mengusung Anies. Sebab, hanya nama Anies yang masuk dalam usulan resmi DPW PKS Jakarta untuk maju di Pilkada DKI Jakarta 2024.

Tak hanya DPW PKS Jakarta, PDIP juga mengkaji nama Anies untuk diusung dalam kontestasi politik tersebut.

Nama Anies bersaing dengan Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri PANRB Azwar Anas hingga mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

Bukan cuma itu, putra bungsu Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang masuk bursa Pilgub DKI pascaputusan MA, Kaesang Pangarep, juga blak-blakan buka minat bila menjadi cawagub pendamping Anies di Pilkada Jakarta 2024.

Approval tinggi dan Koalisi Prabowo-Gibran

Direktur Eksekutif Trias Politika Strategis Agung Baskoro menilai potensi Anies untuk kembali bertarung di Pilkada DKI Jakarta mengemuka karena dia memiliki peringkat penerimaan (approval rating) atau kepuasan publik dan elektabilitas yang cukup baik.

Dia mencontohkan pada Pilpres 2024 lalu saja, Anies meraih suara cukup tinggi yakni 40,9 juta suara (24,9 persen) alias nomor dua di antara tiga capres. Anies juga mampu membuat suara Koalisi Perubahan yang terdiri dari NasDem, PKB dan PKS naik secara signifikan.

"Anies bukan hanya secara approval rating, elektabilitas, tapi acceptabilitas di internal Koalisi Perubahan saat ini juga cukup bagus," kata Agung kepada CNNIndonesia.com, Senin (3/6) malam.

Agung mengatakan jelang Pilgub Jakarta, Anies secara politik diterima di semua poros koalisi di Pilpres 2024 kemarin. Jadi, sambungnya, bukan hanya Koalisi Perubahan yang menjadi pengusungya pada Pilpres 2024 tersebut.

Namun, Agung berpendapat Anies juga bisa saja bergabung bersama koalisi Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka sebagai kendaraan politiknya untuk kembali maju di Pilkada DKI Jakarta. Prabowo-Gibran adalah rival Anies di Pilpres 2024.

"Kalau dilihat konstelasi politik di level nasional, kemungkinan besar Anies akan merapat dengan koalisi Prabowo-Gibran," ujarnya.

Prabowo Subianto menyapa Anies Baswedan saat mengikuti rapat pleno terbuka penetapan pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden terpilih Pemilu 2024 di depan Gedung Komisi Pemilihan Umum (KPU), Jakarta, Rabu (24/4/2024). (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)Anies Baswedan bersama rivalnya di Pilpres 2024, Presiden terpilih Prabowo Subianto berbincang di sela kegiatan KPU, Jakarta, Rabu (24/4/2024). (CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)

Menurutnya itu bisa saja terjadi karena NasDem dan PKB yang semula ada di Koalisi Perubahan kini sudah merapat ke koalisi pemenang Pilpres2024, Prabowo-Gibran. Dengan demikian, Anies secara otomatis akan terseret arus nasional yang mengarahkannya ke koalisi Prabowo-Gibran.

"Sekaligus dalam tanda petik mengamankan peluang kemenangannya supaya terkonversi ketika hari H pemilihan. Kalau ke PDIP ini kan melawan. Ini kurang strategis secara politik dengan situasi politik nasional seperti sekarang," jelasnya.

Agung menyebut Anies sangat mungkin berduet dengan Kaesang di Pilkada DKI Jakarta 2024 jika bergabung dengan Koalisi Prabowo-Gibran. Ia menilai sejauh ini kans Anies untuk menang pun besar.

"Sangat mungkin kalau saya melihat duet dengan Kaesang. Win-win solution-nya di situ. Artinya Anies mewakili Koalisi Perubahan, Kaesang mewakili Koalisi Keberlanjutan melawan Koalisi PDIP atau bahkan bisa jadi kalau tidak ada lawan ya kotak kosong," kata Agung.

Baca halaman selanjutnya

Manuver PDIP hingga menggeser Ahok ke Medan

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER