Polisi Periksa Satpam Daycare Depok Tempat Penganiayaan Balita

CNN Indonesia
Rabu, 31 Jul 2024 09:35 WIB
Polres Metro Depok telah menginterogasi satpam yang bekerja di daycare tempat balita usia dua tahun diduga mengalami penganiayaan.
Ilustrasi. Balita berusia dua tahun diduga jadi korban penganiayaan saat dititipkan di sebuah daycare di Depok, Jawa Barat. ((Foto: Jeshoots)
Jakarta, CNN Indonesia --
Polres Metro Depok tengah menyelidiki kasus dugaan penganiayaan terhadap balita usia dua tahun di sebuah daycare di Depok, Jawa Barat.

Kasus itu telah dilaporkan oleh keluarga korban ke pihak berwajib dan teregister dengan nomor LP/B/1530/VII/2024/SPKT/POLRES METRO DEPOK/POLDA METRO JAYA.

"Masih kita dalami, pemeriksaan baru berlangsung start dari kemarin," kata Kapolres Metro Depok Kombes Arya Perdana saat dikonfirmasi, Rabu (31/7).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Disampaikan Arya, sejauh ini pihaknya baru meminta keterangan dari satpam di daycare tersebut. Rencananya, kata dia, hari ini penyidik akan memeriksa pihak korban untuk mendalami peristiwa dugaan penganiayaan tersebut.

"Sementara baru interogasi satpam, pihak korban hari ini ke Polres untuk diperiksa," ucap dia.
Sebelumnya, RD ibu dari korban mengatakan baru mengetahui anaknya menjadi korban dugaan pada Rabu (24/7) lalu setelah mendapat laporan dari guru di sekolah. Diduga, pelakunya adalah ketua yayasan dari daycare tersebut.

Setelah mendapat laporan itu, RD lantas mengecek rekaman CCTV di daycare tersebut. Hasilnya, ia mendapati fakta bahwa pada 10 Juni anaknya telah menjadi korban aksi kekerasan.

"Setelah kami cek, bahwa memang ada bukti CCTV-nya. Tanggal 10 Juni 2024, itu anak saya mendapatkan kekerasan berupa pemukulan di beberapa bagian tubuh, lalu ditendang perutnya sampai dia jatuh, sampai dia tersungkur, lalu juga ada ditusuk di bagian punggung," kata RD kepada wartawan di KPAI, Jakarta Pusat, Selasa (30/7) seperti dikutip dari detik.com.

"Bukti itu cocok dengan bukti yang saya punya, yaitu foto memar-memar di badan anak saya setelah dia pulang dari daycare," imbuhnya.

RD lantas berusaha meminta konfirmasi dari pihak daycare atas kejadian yang menimpa anaknya. Namun, pihak daycare membantah.

"Tetapi, setelah kami tahu, orangtua tahu bahwa anak saya memar di bagian tubuhnya, itu kami konfirmasi ke pihak daycare dan mereka menyanggah. Mereka bilang katanya anak saya itu enggak ada jatuh, enggak diisengin sama teman-temannya, enggak terbentur apa pun," tutur dia.

Kata RD, dirinya sempat berpikir positif bahwa memar yang dialami anaknya dikarenakan demam. Namun, setelah diperiksa dokter menyimpulkan memar yang dialami korban bukan karena sakit demam, melainkan benturan dan tekanan.

"Hasilnya semuanya bagus. Jadi, dokter menyimpulkan bahwa memar itu bukan dari demamnya. Tapi karena ada benturan atau ada tekanan sehingga badan anak saya memar-memar. Tapi, karena kami orang tua merasa bahwa 'Kayaknya enggak mungkin daycare-nya sampai menyiksa anak saya'. Jadi, kita positif thinking," kata dia.
(dis/wis)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER