Sekolah Petra Bayar Iuran Keamanan Rp35 Juta Urunan Gaji 30 Satpam RW

CNN Indonesia
Jumat, 02 Agu 2024 21:05 WIB
Ilustrasi. Kabag Legal PPPKP Christin Novianty mengatakan iuran tersebut diminta oleh bendahara keamanan untuk membayar gaji satpam yang berjumlah 30 orang. (iStock/Jaka Suryanta)
Surabaya, CNN Indonesia --

Sekolah Petra Surabaya tengah berseteru dengan pengurus RW di Manyar, Mulyorejo, Surabaya. Hal itu bermula karena mereka ditarik iuran keamanan sebesar Rp35 juta per bulan.

Kabag Legal Perhimpunan Pendidikan dan Pengajaran Kristen Petra (PPPKP), Christin Novianty mengatakan iuran tersebut diminta oleh bendahara keamanan untuk membayar gaji satpam yang berjumlah 30 orang. Mereka digaji Rp2,5 juta untuk masing-masing orang.

Tak hanya Sekolah Petra, ada 3 RT di wilayah tersebut yang harus membayar iuran keamanan ke Bendahara Keamanan yang ditunjuk. Yakni RW 4, RW 5 dan RW 7. 

Iuran itu digunakan untuk membayar 30 sekuriti di lingkungan setempat. Mereka digaji Rp2,5 juta untuk masing-masing orang.

Namun pihak sekolah menolak iuran lantaran terus naik. Dampaknya, warga sampai menutup satu-satunya akses jalan menuju sekolah.

"Petra tidak bayar ke RW. Petra bayar ke bendahara keamanan. Bendahara keamanan ini yang ditunjuk oleh RW 4, RW 5, RW 7 untuk mengatur keuangan keamanan yang disetor masing-masing orang ini," kata Christin, Jumat (2/7).

Iuran itu terus naik dari tahun ke tahun, mulai Rp25 juta, Rp30juta, Rp32juta dan terakhir mencapai Rp35juta. Pihaknya merasa keberatan karena RW dan pihak Bendahara Keamanan tak pernah memberikan laporan pertanggungjawaban.

Karena menolak, warga kemudian mengancam dan menutup akses masuk sekolah. Hal itu sempat membuat siswa kesulitan masuk sekolah hingga kemacetan di sekitarnya.

"Siswa diturunkan di jalan, jadi jalannya jauh, berapa kilometer saya kurang tahu, dan itu kan makin menimbulkan kemacetan, karena menurunkan aja butuh effort yang lebih," katanya.

"Mereka masuknya juga agak terlambat sekolah, akhirnya pada saat penutupan pertama kali, proses pembelajaran pertama kali akhirnya mundur," ucapnya.

(frd/isn)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK