Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas menilai seseorang yang beragama Islam alias muslim tidak akan menghambat atau menantang pendirian rumah ibadah agama lain.
Yaqut menjelaskan jika seseorang muslim mempelajari Islam dengan baik, maka dia tidak memiliki alasan apapun untuk menantang pendirian rumah ibadah agama lain.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau ada orang Islam yang menentang pendirian rumah ibadah orang lain, Insya Allah dia belum terlalu Islam," kata Yaqut dalam acara Dialog Kebangsaan dan Rapat Kerja Nasional Gekira di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Sabtu (3/8).
Yaqut mencontohkan hal tersebut dari pelajaran yang diberikan oleh salah satu sahabat Nabi Muhammad SAW yaitu Ali bin Abi Thalib.
Ia menyebut Ali mengajarkan bahwa seseorang muslim harus menganggap orang lain sebagai saudara meski memiliki perbedaan agama.
"Beliau mengatakan bahwa mereka yang bukan saudaramu dalam iman adalah saudaramu dalam kemanusiaan," ujarnya.
"Lalu apa yang bisa menjadikan alasan buat saudaranya untuk menentang saudara lain mendirikan rumah ibadah, tidak ada," sambungnya.
Di sisi lain, Yaqut menilai maraknya masalah toleransi di Indonesia akhir-akhir ini terjadi karena perkembangan media sosial tanpa peningkatan literasi media masyarakat.
Padahal, kata dia, tradisi Indonesia selama ini telah mengajarkan untuk menjunjung tinggi toleransi antar umat beragama.
"Gara-gara medsos, gara-gara orang gampang sekali melihat handphone dan share begitu saja tanpa dicek, ini yang seringkali membuat kita ini tidak lagi mau menghargai perbedaan diantara kita," tutur dia.
(mab/fra)