Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut indeks kualitas udara (AQI) di Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara Kalimantan Timur tergolong sangat baik karena berada jauh di bawah batas maksimal AQI untuk kategori hijau yakni berada di angka 50.
"Kemarin pagi saya cek di IKN berapa air quality indexnya, 6 hanya 6. Padahal kendaraannya belum listrik, kalau kendaraannya listrik mungkin menjadi 0," kata Jokowi dalam video yang diunggah kanal YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (13/8).
Jokowi lantas membandingkan AQI di IKN dengan Singapura yang berada di sekitar 53. Sementara di Jabodetabek menurutnya kerap berkisar di antara 190-200.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia kemudian menyinggung biaya yang harus dikeluarkan negara akibat penyakit ISPA yang salah satunya disebabkan karena polusi udara.
"Menkes menyampaikan kepada saya karena udara yang tidak baik sehingga ISPA di Jabodetabek menghabiskan hampir Rp10 Triliun," jelas Jokowi.
"Uang yang tidak sedikit kita pakai untuk menangani kesehatan karena adanya penyakit pernapasan yang kita dapat dari polusi udara yang terjadi di sebuah kota," imbuhnya.
Oleh sebab itu, Jokowi menyebut IKN merupakan kota masa depan karena akan mengusung konsep forest city dan bukan kota beton.
Ke depan juga akan didorong tren penggunaan energi hijau. Pun pemerintah menurut Jokowi harus mulai memikirkan bagaimana caranya membuat transportasi massal yang berbasis energi hijau.
"Saat ini 100 persen sudah menggunakan energi hijau. Nanti kalau ini sudah dinyatakan mulai, semua kendaraannya juga harus kendaraan listrik," ujarnya.
(khr/isn)