Peserta Sidang Tahunan MPR 2024 melakukan standing ovation kepada Presiden Joko Widodo usai berpidato kenegaraan terakhirnya sebagai kepala pemerintahan.
Mulanya, presiden terpilih Prabowo Subianto yang berdiri dan menelungkupkan tangan ke Jokowi. Momen itu terjadi usai Jokowi menitipkan pembangunan Indonesia ke Prabowo.
Standing ovation adalah apresiasi terhadap seseorang dengan melakukan tepuk tangan sambil berdiri.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Izinkan saya juga menyerahkan semua harapan dan cita-cita masyarakat Indonesia, dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas sampai Pulau Rote, dari pinggiran, dari daerah terluar, dari desa, dari pusat-pusat kota kepada Bapak," kata Jokowi diikuti Prabowo yang telah berdiri.
Tak lama setelahnya, Jokowi pun rampung menyampaikan pidatonya. Akhir pidato Jokowi itu disambut tepuk tangan yang meriah oleh seluruh peserta sidang.
Hampir seluruh peserta sidang berdiri dan bertepuk tangan. Khususnya, mereka yang merupakan jajaran menteri Jokowi.
Mereka di antaranya adalah Menko Polhukam Hadi Tjahjanto, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, Menhan sekaligus presiden terpilih Prabowo Subianto, Menko Marves Luhut Binsar Pandjaitan, hingga Mensesneg Pratikno.
Dalam pidatonya, Presiden Joko Widodo menyampaikan permintaan maaf atas kesalahan selama menjabat presiden.
Jokowi mengatakan pihaknya telah berupaya penuh memberikan yang terbaik. Namun, ia memahami pencapaiannya tak bisa menyenangkan semua pihak.
"Saya dan Prof. Dr. (H.C.) K.H. Ma'ruf Amin mohon maaf. Mohon maaf untuk setiap hati yang mungkin kecewa, untuk setiap harapan yang mungkin belum bisa terwujud, untuk setiap cita-cita yang mungkin belum bisa tergapai. Sekali lagi, kami mohon maaf," kata Jokowi di Sidang Tahunan MPR di Jakarta, Jumat (16/8).
(asa/mnf/asa)