Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menyatakan praktik bullying atau perundungan sudah lama terjadi di lingkungan pendidikan kedokteran.
Ia menyatakan praktik itu harus dihentikan. Hal tersebut disampaikan Budi merespons dugaan perundungan peserta PPDS FK Universitas Diponegoro di RSUP Dr Kariadi Semarang, hingga mengakhiri hidup.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Budi mengaku menerima banyak masukan dari masyarakat soal praktik perundungan. Bahkan, kata dia, ada masukan dari sesama menteri.
"Praktik bullying ini di Indonesia sudah sangat lama terjadi. Banyak masukan saya terima dari mahasiswanya, banyak masukan saya terima dari orang-orang tuanya, dari pasangannya, orang tuanya itu juga banyak yang menteri-menteri yang memberikan ke saya, dan ini harus diselesaikan, harus dipotong tu jalurnya," kata Budi di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Kamis (15/7).
Budi menjelaskan hasil screening mental yang pernah dilakukan pihaknya, ditemukan banyak peserta Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) yang ingin bunuh diri.
"Kita juga pernah kan melakukan screening mental terhadap para PPDS ini dan banyak kan memang yang ingin bunuh diri. Jadi ini sudah fenomena yang besar yang terjadi. Di sini saya mengajak sebenarnya semua sektor agar yuk kita hentikan," katanya.
Budi mengatakan praktik perundungan berdampak buruk bagi profesi dokter. Menurutnya, banyak cara menciptakan tenaga kerja tangguh tanpa harus dirundung.
"Jadi kita kan banyak profesornya nih. Banyak guru besarnya. Harusnya banyak kok cara-cara mendidik untuk menciptakan manusia-manusia tangguh, bukan hanya kedokteran, di TNI, di Polri, pilot, ada banyak profesi yang diminta memiliki ketangguhan mental yang berbeda tanpa bully, tanpa menyebabkan orang depresi, tanpa menyebabkan orang ke-trigger untuk bunuh diri," ujar Budi.
(yoa/bac)