Jubir Prabowo Respons Ide Pembentukan Angkatan Siber TNI
Juru bicara Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak, merespons ide pembentukan angkatan siber sebagai matra keempat TNI setelah Angkatan Darat, Laut, dan Udara.
Dahnil mengatakan kajian terkait hal tersebut sedang dilakukan. Ia menjelaskan dinamika ancaman militer, nirmiliter dan hybrid menjadi hal yang diperhatikan Kementerian Pertahanan, termasuk ancaman siber.
"Jadi usulan tersebut menjadi perhatian serius, dan dipersiapkan secara matang," kata Dahnil saat dihubungi pada Sabtu (17/8).
Lihat Juga :Pidato Kenegaraan 2024 Bamsoet di Sidang Tahunan MPR: Sudah Saatnya TNI Bentuk Angkatan Siber |
Sebelumnya, Ketua MPR RI Bambang Soesatyo menilai TNI sudah seharusnya membentuk angkatan siber.
Hal tersebut Bamsoet sampaikan ketika menyampaikan pidato kenegaraan dalam sidang tahunan MPR pada Jumat (16/8) lalu.
"Sudah saatnya Indonesia segera mempersiapkan pembentukan matra keempat tentara nasional Indonesia dengan menghadirkan angkatan siber," kata Bamsoet saat itu.
Bamsoet menilai pembentukkan angkatan siber di Indonesia itu krusial. Ia menyinggung peristiwa peretasan data nasional hingga keamanan siber Indonesia yang masih rendah.
Ia juga menyinggung perkembangan militer dunia yang tak lagi mengutamakan kekuatan militer konvensional dengan mengedepankan kekuatan prajurit di lapangan.
"Dunia sudah memasuki era internet of military things, internet of battlefield things, di mana operasi militer semakin dapat dikendalikan dari jarak yang sangat jauh, dengan lebih cepat, tepat, dan akurat," jelas dia.
Lebih lanjut, Bamsoet juga menyinggung kondisi geopolitik internasional Indonesia yang berada di lokasi yang rawan. Oleh karena itu, menurut Bamsoet, Angkatan Siber sebagai matra keempat di Indonesia penting untuk dibentuk.
"Di sisi lain (Indonesia) juga berada dalam arena pertarungan geopolitik Rusia, Tiongkok, dan Amerika," tutur dia.
(yoa/pra)