Anak-anak Kena Gas Air Mata di Semarang, Polisi Klaim Jalankan SOP

CNN Indonesia
Selasa, 27 Agu 2024 17:59 WIB
Polda Jateng mengakui anak-anak di masjid terkena gas air mata saat kericuhan demo pecah di Semarang pada Senin (26/8) malam.
Polda Jateng mengakui anak-anak di masjid terkena gas air mata saat kericuhan demo pecah di Semarang pada Senin (26/8/2024). (ANTARA FOTO/AJI STYAWAN)
Semarang, CNN Indonesia --

Kepolisian Daerah Jawa Tengah (Polda Jateng) mengakui anak-anak di masjid terkena gas air mata saat kericuhan pecah di tengah demo Gerakan Rakyat Menggugat di Semarang pada Senin (26/8) malam.

Polisi mengklaim penanganan demo sudah sesuai standar operasi dan prosedur atau SOP.

"Kita kemarin sudah menjalankan sesuai SOP," kata Kabid Humas Polda Jawa Tengah Kombes Polisi Artanto, Selasa (27/8).

Artanto menjelaskan polisi sejak awal sudah menghalau massa aksi yang berusaha masuk ke halaman Balai Kota Semarang. Sempat beberapa kali terjadi aksi saling dorong.

Memasuki pukul 18.00 WIB, polisi mengimbau agar massa membubarkan diri, namun tak dihiraukan. Artanto mengklaim massa justru melempari polisi hingga akhirnya petugas di lapangan mengambil tindakan.

Kendaraan water canon maju menyemprotkan air ke arah massa, namun masih tak membuat massa bubar. Aparat akhirnya menembakkan gas air mata dari radius 50 meter.

Massa aksi pun bergerak mundur hingga ke arah depan Mal Paragon. Mereka terkena efek gas air mata hingga kemudian dibawa ke Mal Paragon.

"Kami terus mencoba meredam, namun karena sudah kelewatan, mobil water canon dan gas air mata akhirnya dikeluarkan," kata Artanto.

Artanto mengklaim tidak ada satu polisi pun yang masuk ke Mal Paragon atapun masjid hingga perkampungan. Kalau pun disebut ada anak-anak TPQ yang jadi korban, katanya, itu karena efek gas air mata yang terbawa angin.

Setelah demo tersebut, polisi menangkap 32 orang yang terdiri dari pelajar SMK dan mahasiswa. Mereka saat ini masih dimintai keterangan oleh penyidik Mapolrestabes Semarang.

(dmr/pmg)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER