Menkes Yakin Terjadi Perundungan di Balik Kematian Dokter Aulia Undip

CNN Indonesia
Rabu, 28 Agu 2024 18:26 WIB
Menkes Budi Gunadi Sadikin telah menyerahkan bukti-bukti perundungan yang diduga dialami almarhumah dokter Aulia Risma Lestari, mahasiswi PPDS anestesi Undip.
Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin. (ANTARA FOTO/MUHAMMAD ADIMAJA)
Sleman, CNN Indonesia --

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin meyakini aksi perundungan atau bullying benar-benar terjadi di balik kasus kematian dokter Aulia Risma Lestari, mahasiswi PPDS anestesi Universitas Diponegoro (Undip).

"Yang saya lihat sudah jelas sekali," kata Budi di RSUP dr. Sardjito, Sleman, DIY, Rabu (28/8).

Budi mengaku pihaknya meyakini itu berdasarkan temuan sejumlah bukti hasil investigasi internal Kemenkes. Beberapa di antaranya berupa tangkapan layar percakapan via WhatsApp, catatan dan beberapa rekaman. Namun, dia tak merinci lebih lanjut, dan mengatakan bukti-bukti perundungan itu sudah diserahkan ke polisi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Itu kan PPDS itu dipanggil, kemudian diarahkan, diintimidasi, harus begini-begini, kan kita udah dapat juga rekamannya, sudah gamblang," kata dia.

Selain itu, Budi mengatakan Kemenkes juga sudah mengantongi catatan harian milik Aulia, bukti percakapan WhatsApp dengan ibu, adik, tante, termasuk mendiang ayahnya.

Seluruh hasil investigasi Kemenkes itu, sambungnya, telah diserahkan ke polisi.

Tekad akhiri mata rantai perundungan

Budi pun mendorong agar kasus ini bisa sampai ke ranah hukum demi memberikan efek jera bagi para terduga pelaku perundungan. Ia bertekad mengakhiri mata rantai perundungan di kedokteran, sekalipun petinggi rumah sakit terus bersikap 'denial'.

Menurut Budi, upayanya ini juga demi perbaikan kualitas layanan kesehatan buat masyarakat.

"Saya bener-bener mendorong ini ke ranah hukum, biar ada hukuman maksimal bagi yang melakukannya agar ada efek jera," kata dia.

Kemenkes sebelumnya telah menghentikan sementara program studi anestesi Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro di RSUP Dr Kariadi Semarang buntut kematian dokter Aulia yang diduga akibat perundungan.

Instruksi pemberhentian program studi anestesi FK Undip itu dikeluarkan oleh Direktur Jenderal Pelayanan Kesehatan Azhar Jaya melalui surat bernomor TK.02.02/D/44137/2024 yang ditujukan kepada Direktur Utama RSUP Dr Kariadi.

Sementara itu, berdasarkan hasil visum, Polrestabes Semarang menyatakan korban Aulia menyuntikkan obat penenang ke dalam tubuhnya. Korban dipastikan meninggal akibat overdosis obat Roculax, jenis obat anestesi peregang otot saat tindakan operasi.

Dalam kasus ini, polisi menemukan buku catatan harian Aulia yang mengungkapkan kesulitannya selama kuliah kedokteran. Ia pun menyinggung perlakuan senior-seniornya. Polisi mengaku belum menemukan bukti yang menjurus pada perundungan.

Rektor Undip Suharnomo memastikan pihaknya akan menjatuhkan sanksi terhadap terduga pelaku perundungan di PPDS prodi anestesi FK Undip di RSUP Kariadi.

Namun, katanya, sejauh ini dari hasil investigasi internal pihaknya tak menemukan dugaan perundungan yang menjadi faktor dugaan bunuh diri tersebut.

(kum/kid)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER