Polres Jakpus Selidiki soal Eksploitasi Karyawan di Perusahaan Animasi

CNN Indonesia
Sabtu, 14 Sep 2024 03:40 WIB
Kapolres Metro Jakarta Pusat mengatakan pihaknya tengah melakukan penyelidikan terkait, meskipun hingga saat ini belum ada laporan dari pihak korban.
Ilustrasi karyawan korban kekerasan dan ekploitasi. (Istockphoto/iweta0077)
Jakarta, CNN Indonesia --

Polisi tengah menyelidiki aksi dugaan kekerasan hingga eksploitasi karyawan yang diduga terjadi di sebuah perusahaan animasi di Jakarta Pusat terhadap karyawannya. Dugaan kekerasan hingga eksploitasi karyawan di perusahaan animasi itu viral di media sosial.

Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Susatyo mengatakan pihaknya tengah melakukan penyelidikan terkait, meskipun hingga saat ini belum ada laporan dari pihak korban.

"Belum ada laporan yang masuk, kita tetap menindaklanjuti," kata dia saat dihubungi, Jumat (13/9).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Terpisah, Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Pusat AKBP Muhammad Firdaus menyampaikan pihaknya juga telah mendatangi kantor perusahaan. Namun, kondisinya kosong.

Namun, Firdaus menyebut proses penyelidikan terus berlanjut. Termasuk, mencari keberadaan dari bos perusahaan tersebut.

"Iya bakal diburu, masih dicari keberadaan. Nanti diambil keterangan," ujarnya.

Informasi soal dugaan kekerasan dan eksploitasi itu diketahui viral di media sosial. Dalam unggahan yang beredar disebutkan peristiwa itu menimpa mantan karyawan berinisial CS dan dilakukan bosnya yakni CL dan suaminya, KL.

Masih dalam unggahan itu, korban menceritakan dirinya mendapat kekerasan fisik dan verbal dari pemilik perusahaan.

Korban juga mengaku kerap harus pulang dini hari saat dirinya sedang mengandung yang menyebabkan dirinya melahirkan secara prematur. Bahkan, empat bulan kemudian, anaknya meninggal dunia.

Dalam postingan viral yang tersebar di media sosial, dinarasikan karyawan perusahaan mendapatkan kekerasan verbal dan fisik dari pemilik perusahaan. Cs juga bercerita dirinya dieksploitasi hingga harus pulang dini hari.

Tak hanya itu, korban juga disebut pernah dihukum naik-turun tangga sebanyak 45 kali di malam hari. Selain itu, korban juga dihukum menampar diri sendiri sampai 100 kali.

Kini perusahaan tempat korban bekerja dikabarkan sudah tutup. Namun, mantan bos korban itu disebut telah membuka perusahaan baru.

Firdaus selaku Kasat Reskrim Polrestro Jakpus menyatakan pihaknya juga akan melakukan pemeriksaan terhadap para pihak terkait. Selain itu, pihaknya juga tengah mencari sosok karyawan yang diduga menjadi korban kekerasan dan eksploitasi.

"Iya semuanya (bakal dipanggil), pemilik perusahaan dan karyawannya. Terutama karyawan yang jadi korban. Korban sampai sekarang kita lagi cari identitas," kata dia.

(dis/kid)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER