Pembina Pramuka SDN di Surabaya Jadi Tersangka Pencabulan 7 Siswi

CNN Indonesia
Rabu, 18 Sep 2024 14:38 WIB
ZA, pembina pramuka di sebuah SDN di Sukomanunggal, Surabaya, jadi tersangka pencabulan terhadap tujuh siswinya yang masih di bawah umur.
Ilustrasi. Polisi menetapkan tersangka terhadap seorang pembina pramuka di sebuah SDN di Surabaya karena melakukan pencabulan terhadap tujuh anak didik. (Foto: iStockphoto/FOTOKITA)
Surabaya, CNN Indonesia --

Seorang pembina pramuka sebuah SDN di Sukomanunggal, Surabaya, inisial ZA diduga telah melakukan pencabulan ke tujuh anak didiknya yang masih di bawah umur. ZA telah berstatus tersangka.

Aksi bejat ZA dilakukan saat acara perkemahan. Hal itu diungkap seorang Komite SDN di Sukomanunggal. Ia menyebut pembina pramuka berinisal ZA diduga melakukan pencabulan kepada sejumlah siswinya.

"Korban pencabulan waktu itu [cerita kejadiannya] Jumat (13/9), mereka menangis. Korbannya [pencabulan] lebih dari satu, dari kelas 5 dan 6," kata seorang Komite SDN yang enggan disebut identitasnya, Rabu (18/9).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kapolsek Sukomanunggal, Kompol Zainur Rofik membenarkan peristiwa itu. Dia mengatakan kasus pencabulan ini telah diserahkan ke Unit PPA Polrestabes Surabaya.

"Karena di bawah umur jadi yang nangani Unit PPA, jadi jumlahnya [korban] mungkin bisa tambah. Aku kalau lebih jauh enggak bisa [berkomentar], karena yang menangani polres," jelasnya.

Sementara itu Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya, AKBP Aris Purwanto mengatakan, pihaknya telah menangkap dan menetapkan ZA sebagai tersangka.

"Terkait dengan kasus pencabulan, jadi kita sudah melakukan penangkapan dan penetapan tersangka," kata Aris, ketika ditemui di Mapolrestabes Surabaya, Rabu (18/9).

"Kemudian sejak hari Minggu, inisial ZA sudah kita lakukan penahanan di rutan Polrestabes Surabaya," tambahnya.

Saat diinterogasi, kata dia, tersangka yang merupakan seorang pembina pramuka tersebut mengaku telah mencabuli tujuh siswinya.

"Jadi dia (ZA) melakukan pencabulan terhadap anak-anak. Korbannya saat ini sementara tujuh korban. [Pelaku] sudah kita tindak tegas," jelasnya.

Lebih lanjut, kata Aris, pihaknya masih melakukan penyelidikan secara mendalam untuk mengetahui modus yang digunakan tersangka saat beraksi.

"Pencabulan terhadap korban terutama anak harus kita fokuskan ini. Kita lagi dalami, penyelidikan, pemeriksaan terhadap pelaku," ujarnya.

(frd/wis)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER