Usul Kebijakan Ahok ke Pramono-Rano: Perut Penuh, Otak & Dompet Penuh

Mantan gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yakin bakal calon gubernur dan wakil gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung-Rano Karno mampu melanjutkan kebijakan baik di Jakarta.

Hal itu disampaikan Ahok melalui akun Instagram resminya usai bertemu dengan Pramono dan Rano Karno di simpang susun Semanggi, Jakarta Selatan, Kamis (19/9) siang.

"Saya yakin Mas Pram dan Bang Rano bisa melanjutkan program serta kebijakan yang baik di Jakarta, tidak hanya KLB tetapi semua kebijakan yang berdampak positif langsung ke warga Jakarta," kata Ahok, Jumat (20/9).

Dalam pertemuan itu, Ahok mengaku menceritakan kebijakan tentang Koefisien Luas Bangunan (KLB) yang mendorong kerja sama antara pemerintah dan swasta dalam pembangunan infrastruktur tanpa APBD.

Ia menyebut Simpang Susun Semanggi dan trotoar sepanjang jalan Sudirman-Thamrin menjadi contoh dari kebijakan tersebut.

"Jadi, APBD bisa dialokasikan ke sektor lainnya seperti kesehatan, pendidikan, kesejahteraan, yang hasilnya harus meningkatkan kualitas hidup warga Jakarta," ucap Ahok.

"Perut penuh, otak penuh dan dompet penuh," imbuhnya.

Sementara, Pram pada kesempatan itu mengaku ingin terus belajar dari para mantan gubernur Jakarta.

Pram menyebut Ahok telah meninggalkan banyak legacy di Jakarta, termasuk di antaranya Simpang Susun Semanggi. Dan dirinya ingin melanjutkan peninggalan-peninggalan tersebut.

"Salah satu peninggalan yang luar biasa dari Pak Ahok adalah di Simpang Semanggi ini. Maka kenapa kemudian ketika Pak Ahok menawarkan di Simpang Semanggi saya sangat senang sekali karena selalu mengingatkan saya setiap Sabtu melewati tanjakan Ahok. Jadi hidup Pak Ahok ini berat sekali," kata Pram.