Ketua Umum PP Muslimat NU Khofifah Indar Parawansa mengajak Muslimat NU di Jember ikut membantu mengentaskan kemiskinan ekstrem. Caranya dengan memperbanyak sedekah.
Demikian disampaikan Khofifah yang juga calon gubernur Jawa Timur saat menghadiri pengajian akbar dalam rangka Maulidurrosul dan peresmian Pondok Pesantren Nurul Huda Al Azizah Cahyaning Ati di Puger Kabupaten Jember, Selasa (17/9).
Di hadapan belasan ribu jamaah yang hadir khususnya Muslimat NU, Khofifah menyampaikan bahwa sedekah merupakan kegemaran Nabi Muhammad SAW, Syech Abdul Qadir Jailani, dan para ulama. Untuk itu, ia mengajak semua jamaah yang hadir mengamalkan sedekah.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebab, kata Khofifah, ada banyak manfaat dari sedekah. Selain membantu sesama dan membantu diri sendiri di akhirat, sedekah juga membantu mengentaskan kemiskinan ekstrim hingga mewujudkan zero kemiskinan ekstrem.
"Saya kebetulan berkesempatan ke Baghdad, Irak. Tempat makam Syech Abdul Qodir Al Jailani. Di sana ada dapur umum yang luas luar biasa. Di dapur ini, sejak Syech Abdul Qodir Al Jailani masih hidup, beliau sudah memberi makan pada pada duafa dan fuqara pada pagi dan sore hingga sekarang," kata Khofifah.
Kebiasaan sedekah dan membantu masyarakat miskin tersebut sudah sudah dilestarikan selama lebih 800 tahun. Ditempat itu tradisi memberi makan masyarakat duafa dan fuqara di Baghdad diteruskan.
"Ada tiga menu yang satu isinya nasi, satunya sayur, satunya isi lauk. Satu orang dapat jatah tiga, nasi sayur ikan. Itu tradisi Syech Abdul Qadir Al Jailani yang tidak ingin melihat masyarakat kelaparan," tegasnya.
Untuk itulah Khofifah meminta seluruh jamaah yang hadir khususnya Muslimat NU yang hadir untuk memulai kebiasaan baik yaitu berbagi dan bersedekah.
![]() |
Bahkan ia juga memberikan arahan agar Muslimat NU berkoordinasi dengan kepala desa untuk mengetahui adanya indikasi kemiskinan ekstrim agar saling berbagi makanan. Begitu juga untuk tetangga yang memang kategori miskin agar diberi sedekah.
"Insya Allah shodaqoh kita tidak akan membuat kita miskin. Janjianya gusti Allah, siapa yang shodaqoh dengan menanam satu saja, maka Allah melipat gandakan menjadi 7. Kemudian tujuh dikali 100 menjadi 700. Siapa yang shodaqoh InsyaAllah berkahnya rizqinya bisa sampai 700 kebaikan," tandas Khofifah.
Ia lalu menceritakan ada sebuah sinetron yang menceritakan tentang semangat bersedekah. Suatu saat ada orang yang memberikan woro-woro pada masyarakat bahwa besok akan tiba hari kiamat.
Mendengar itu, maka seorang ibu dan anaknya membungkusi seluruh harta yang dimiliki untuk dibagikan.
"Tapi ketika keliling membagikan itu, tidak ada yang mau. Alasannya untuk apa terima bantuan karena besok mau kiamat. Inilah sebenarnya diajarkan Syekh Abdul Qadir Al Jailani untuk banyak shodaqoh," ujarnya.
"Shodaqoh tidak harus nunggu kaya, tapi harus yakin bahwa dengan shodaqoh kita jadi kaya," kata Khofifah.
Di akhir, Khofifah turut meminta restu seluruh jamaah Muslimat NU untuk mengikuti Pilgub Jatim pada periode kepemimpinan periode dua. Ia menyampaikan semangatnya untuk melanjutkan nawa bhakti jilid dua untuk membawa Jawa Timur lebih maju lebih berprestasi.
"Dalem nyuwun doa, bade nderek nyalon maleh (saya mohon doanya mau nyalon) gubernur Jatim. Mudah mudahan diparingi ridho dan kemenangan oleh Allah SWT. Mudah mudahan jember barokah, Jatim barokah, Indonesia barokah," pungkas Khofifah.
(inh)