Jokowi Nilai Lebih Banyak Warga RI yang Pesimistis

CNN Indonesia
Selasa, 08 Okt 2024 14:13 WIB
Jokowi mengatakan cerita-cerita yang mengandung optimisme, misalnya soal program Indonesia ke depan, tak lagi diapresiasi.
Presiden Jokowi menilai saat ini lebih banyak warga Indonesia yang pesimistis. (Lukas - Biro Pers Setpres)
Jakarta, CNN Indonesia --

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menilai saat ini lebih banyak warga Indonesia yang pesimistis. Menurutnya, cerita-cerita yang mengandung optimisme, seperti program rencana di Indonesia, tak lagi diapresiasi.

"Sekarang ini kalau cerita mengenai optimisme itu tidak ada yang tepuk tangan," kata Jokowi dalam sambutannya saat meresmikan pembukaan BNI Investor Daily Summit di JCC, Jakarta Pusat, Selasa (8/10).

"Tapi kalau yang disampaikan mengenai pesimisme tepuk tangannya banyak banget. Panggung kita memang masih seperti itu," imbuhnya.

Jokowi meminta agar masyarakat Indonesia mengedepankan sikap optimistis. Apalagi Indonesia diprediksi akan menjadi negara adidaya ekonomi di Benua Asia.

Menurut dia, dunia sudah masuk ke abad Asia. Jokowi menjelaskan terjadi pergeseran dari dunia barat ke Asia yang dipengaruhi tingkat pertumbuhan ekonomi hingga geopolitik yang terjadi di masing-masing negara.

"Dan diprediksi, diperkirakan Asia nantinya ada tiga kekuatan ekonomi baru, superpower ekonomi, tiga negara yang diperkirakan. India, China, dan Indonesia," ucapnya.

Namun, Jokowi mengingatkan banyak tantangan untuk menjadi negara adidaya ekonomi di Asia. Banyak syarat dan ketentuan yang harus dilalui.

Tantangan yang harus dihadapi Indonesia adalah perlambatan ekonomi global yang saat ini diperkirakan masih di angka 2,7 hingga 2,8 persen.

"Dan patut kita syukuri Indonesia masih tumbuh di atas lima persen growth-nya," ujar Jokowi.

Tantangan lain yakni peningkatan tensi geopolitik, mulai dari perang Ukraina dan Rusia, agresi Israel ke Palestina, Israel dengan Lebanon, hingga terbaru Iran dengan Israel.

Belum lagi ditambah masalah perubahan iklim yang menjadi persoalan penting bagi setiap negara di dunia yang perlu diantisipasi dari sekarang.

"Jangan kita terjebak pada rasa pesimisme karena ketidakpastian global, geopolitik, dan lain-lain," ujar Jokowi.

"Oleh sebab itu optimisme itu penting, menjaga optimisme itu penting," imbuhnya.

(khr/tsa)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER