Debat Pilgub Sulsel, Danny Sindir Proyek Stadion yang Terbengkalai

CNN Indonesia
Senin, 11 Nov 2024 11:59 WIB
Pasangan Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sulsel nomor urut 1 Moh Ramdhan Pomanto-Azhar Arsyad dan Paslon nomor urut 2 Andi Sudirman Sulaiman-Fatmawati Rusdi. (CNN Indonesia/Ilham)
Makassar, CNN Indonesia --

Proyek pembangunan stadion sepakbola di Makassar, Sulawesi Selatan, menjadi salah satu pembahasan hangat saat debat publik kedua Pilgub Sulsel 2024 yang diselenggarakan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sulsel, Minggu (10/11) malam.

Cagub Sulsel nomor urut 1 Moh Ramdhan 'Danny' Pomanto menyorot terbengkalainya proses pembangunan Stadion Mattoanging yang dibongkar di masa kepemimpinan Gubernur dan Wakil Gubernur Sulsel, Nurdin Abdullah-Andi Sudirman Sulaiman.

"Situasi ini sangat disayangkan, terutama karena Stadion Sudiang pun hingga kini tidak memiliki kejelasan dalam pembangunannya," kata Danny dalam debat itu.

Danny menuturkan dirinya--saat itu masih menjabat sebagai Wali Kota Makassar-- meminta agar proses pembangunan Stadion Mattoanging diberikan ke Pemkot Makassar.

"Sekarang ada (Stadion) Barombong tidak, jadi, Stadion Mattoanging digusur dan Stadion Sudiang tidak jelas. Pemkot dua kali datang ke bapak (Andi Sudirman Sulaiman) meminta. Ini kan tidak ada masalah, karena kita sama-sama pemerintah," kata Danny.

"Karena kami melihat postur anggaran bapak tidak sanggup untuk membangun. Pemerintah kota punya anggaran belanja modal itu kurang lebih 33 persen, hampir 40 persen. Sedangkan belanja modal bapak hanya 87,2 persen. Artinya habis dibayar gaji (pegawai), habis di panjas," jelasnya.

Merespons hal itu, Andi Sudirman yang juga petahana, mengatakan Pemprov Sulsel kala itu sempat melakukan lelang dua kali untuk proses pembangunan stadion sepakbola di Makassar.

"Itu sebagai bukti bahwa kita melaksanakan. Pemkot Makassar sempat meminta dua kali untuk mengambil alih (pengelolaan stadion)," kata Andi Sudirman.

Sudirman menerangkan anggaran pembangunan stadion tersebut bukan hanya di Pemprov Sulsel, namun ada juga anggaran dari pemerintah pusat.

"Ada anggaran gabungan, dari pemerintah pusat itu ada 70 persen kewenangan dalam perjanjian tertulis. Karena itu bukan anggaran kecil, itu ada termaktub dalam RPJP kita waktu 2018-2020," ungkapnya.

Pada saat akan dilakukan pembangunan stadion dengan kapasitas mencapai 80 ribu penonton, kata Sudirman Pemprov Sulsel diminta untuk menurunkan kapasitas jumlah penonton stadion tersebut oleh Pemkot Makassar.

"Ketika kita membangun kemarin, kita diminta disuruh turunkan kapasitasnya, sehingga kita membutuhkan waktu lagi. Karena tidak sesuai dengan (Amdal) lalinnya, sehingga kita harus desain ulangkan," jelasnya.

Sudirman mengaku selama menjabat sebagai Gubernur Sulsel memberikan apresiasi kepada PSM Makassar sewaktu menjuarai Liga Indonesia.

"Kami memberikan apresiasi, pertama kali dalam sejarah PSM diberikan Rp 1,7 miliar. Semua yang memenangkan PON, kita berikan Rp400 juta, Rp200 juta. Ini untuk memacu lagi atlet Sulsel," katanya.

(mir/kid)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK