Calon gubernur nomor urut 2 Pilgub Sumatera Utara Edy Rahmayadi menyinggung pimpinan yang mudah mengintervensi peraturan yang ada.
Ia mengatakan pemimpin sudah sepatutnya memegang teguh semua aturan yang sudah dibuat lantaran hukum merupakan panglima.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pimpinan yang dapat memegang teguh semua aturan, bukan pimpinan yang mudah mengatur-atur aturan. Hukum adalah panglima tertinggi di Indonesia, khususnya di Sumut," kata Edy dalam debat terakhir Pilgub Sumut 2024, Rabu (13/11).
Edy kemudian bercerita dirinya sudah memimpin rakyat Sumatera Utara selama lima tahun ke belakang dengan segala kekurangan dan kelebihannya. Ia pun mengaku siap lima tahun ke depan memimpin Sumut lagi lantaran konstitusional.
Ia mengatakan pimpinan yang bersih dan punya komitmen nantinya bisa menjawab suatu keadilan.
"Hukum merupakan langkah utama untuk tingkatkan konstitusi. Hukum adalah yg bisa jawab keadilan manfaat dan kepastian. Dengan pimpinan yang bersih akan bisa menjawab pembangunan yg merata dan berkeadilan," kata dia.
Debat terakhir Pilgub Sumut ini kembali mempertemukan pasangan calon nomor urut 1 Bobby Nasution-Surya dan Paslon nomor urut 2 Edy Rahmayadi-Hasan Basri Sagala.
Debat kali ini mengangkat tema Sinergitas Kebijakan Pembangunan Daerah dalam Rangka Memperkokoh Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI)
(rzr/isn)