Survei Litbang Kompas: Dedi Mulyadi-Erwan Unggul Telak di Pilgub Jabar

CNN Indonesia
Kamis, 14 Nov 2024 09:37 WIB
Dalam survei Litbang Kompas, pasangan Dedi Mulyadi-Erwan meraih 65 persen. Sementara tiga pasangan lainnya hanya mendulang suara di bawah 10 persen.
Hasil survei Litbang Kompas mencatat elektabilitas pasangan nomor 4, Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan unggul telak dari lawan-lawannya di Pilgub Jawa Barat 2024. (ANTARA FOTO/NOVRIAN ARBI)
Jakarta, CNN Indonesia --

Hasil survei Litbang Kompas mencatat elektabilitas pasangan nomor 4, Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan unggul telak dari lawan-lawannya di Pilgub Jawa Barat 2024.

Pasangan Dedi-Erwan meraih 65 persen. Sementara pasangan Ahmad Syaikhu-Ilham Akbar Habibie berada di posisi kedua dengan dukungan 9 persen pemilih.

Lalu pasangan Jeje Wiradinata-Ronal Surapradja dengan 4,6 persen dan pasangan Acep Adang Ruhiat-Gitalis Dwi Natarina meraih 4,1 persen. Sementara 17,3 persen responden belum menyatakan pilihannya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Litbang Kompas turut mengidentifikasi kekuatan Dedi-Erwan unggul di setiap lini persaingan. Survei menunjukkan hampir tiga perempat bagian dari para pemilih Dedi-Erwan menyatakan pilihannya sudah tetap dan tidak akan berganti.

Keunggulan Dedi Mulyadi terlihat tidak lagi sebatas wilayah yang kerap dikuasainya yakni Karawang, Purwakarta ataupun Subang. Namun, Dedi juga unggul pada setiap lapis wilayah persaingan di Jabar seperti di kawasan Bandung Raya, Megapolitan (Depok, Bogor, Bekasi), Priangan Barat (Cianjur, Sukabumi), Priangan Timur dan Cirebonan.

Begitu pula, dari sisi latar belakang politik para pemilih. Para pemilih yang mengaku berasal dari partai pesaingnya, PDI-P, PKB, dan PKS, pun cenderung lebih besar mendukung Dedi-Erwan.

Jika dilihat lebih jauh, topangan keunggulan Dedi-Erwan juga terbangun dari beragam latar belakang identitas pemilih. Pasangan ini didukung oleh setiap kalangan secara merata, baik mereka yang berusia muda maupun kelompok usia tua.

Di sisi lain, Litbang Kompas melihat para pesaing Dedi Irwan cenderung tersegmentasi pada kelompok usia ataupun generasi tertentu. Pasangan Ahmad Syaikhu-Ilham Akbar Habibie, misalnya, para pendukungnya lebih banyak terkonsentrasi pada kalangan pemilih berusia dewasa.

Di sisi lain, keunggulan telak Dedi-Erwan atas para rivalnya ini berpotensi membuka lembaran baru persaingan politik pemilihan gubernur di Jabar.

Bila ditilik ke belakang, pola persaingan di Pilgub Jabar pada era Pilkada langsung kerap berjalan kompetitif. Belum pernah sekali pun kemenangan kandidat diraih dengan selisih perbedaan jarak yang lebar.



Pada Pilkada 2018, misalnya, kemenangan Ridwan Kamil (RK)-Uu Ruzhanul Ulum sebesar 32,8 persen. Tiga pasangan pesaing RK-Uu saat itu mampu mengumpulkan dukungan yang tidak jauh perbedaannya.

Pasangan Sudrajat-Ahmad Syaikhu mampu meraih dukungan 28,7 persen. Sementara Deddy Mizwar-Dedi Mulyadi yang didukung Golkar dan Demokrat menguasai hingga 25,7 persen pemilih. Posisi terakhir, calon dukungan PDI-P, Tubagus Hasanuddin-Anton Charliyan, meraih dukungan 12,6 persen.

Survei Litbang Kompas ini digelar pada 1-9 November 2024. Survei ini memiliki 630 responden dipilih secara acak menggunakan metode pencuplikan sistematis bertingkat di Jawa Barat.

Survei ini memiliki tingkat kepercayaan 95 persen dan margin of error penelitian sekitar 3,90 persen dalam kondisi penarikan sampel acak sederhana. Survei ini dibiayai sepenuhnya oleh Kompas.

Hasil survei Litbang Kompas ini juga senada dengan survei yang dilakukan Indikator Politik Indonesia pada bulan Oktober lalu. Survei Indikator Politik menyimpulkan pasangan Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan meraih 75,7 persen.

Sementara itu, sebanyak 13,8 persen mendukung Ahmad Syaikhu-Ilham Akbar Habibie; 4,2 persen responden mendukung Acep Adang Ruhiyat-Gitalis Dwi Natarina; dan 2,7 persen memilih Jeje Wiradinata-Ronal Surapradja.

(rzr/fra)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER