Calon pimpinan KPK asal Polri, Komjen Setyo Budiyanto menilai operasi tangkap tangan (OTT) masih perlu dilanjutkan dan dinilai penting dalam memberantas korupsi.
Pernyataan itu disampaikan Setyo dalam fit and proper test (uji kelayakan dan kepatutan) di Komisi III DPR, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (18/11).
"Menurut kami OTT itu masih diperlukan, kenapa diperlukan? OTT adalah pintu masuk terhadap perkara-perkara yang diperlukan untuk bisa membuka perkara yang lebih besar," kata Setyo dalam paparannya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Meski begitu, Setyo yang saat ini menjabat sebagai Irjen Kementerian Pertanian itu membuka diri untuk membahas lebih jauh soal itu. Dia terutama ingin agar OTT ke depan harus lebih selektif dan menyasar kasus prioritas.
"Betul-betul selektif prioritas dalam rangka mengantisipasi hal-hal misalkan adanya praperadilan dan lain-lain, tapi betul-betul selektif," katanya.
"Dan ini diharapkan bisa membuka perkara yang bisa dikatakan nanti ya big fish lah, kira-kira seperti itu," imbuh Setyo.
Fit and proper test terhadap capim dan calon dewas KPK akan digelar secara maraton oleh Komisi III DPR hingga empat hari ke depan, Kamis 21 November mendatang. Total ada 20 nama yang akan menjalani prores tersebut, masing-masing 10 capim dan 10 cadewas KPK.
Komisi III DPR nantinya akan menetapkan masing-masing lima di antara keduanya. Mereka akan dipilih dan dilantik untuk menggantikan masa jabatan KPK yang akan habis pada Desember mendatang.
"Hari ini sampai hari Kamis malam Insya Allah kita dari pagi sampai jam 21.00 setiap hari akan seperti itu," kata Habib di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (18/11).
(thr/fra)