ANALISIS

Adu Kuat Pengaruh Jokowi dan Anies di Pilgub Jakarta 2024

CNN Indonesia
Rabu, 20 Nov 2024 10:58 WIB
Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) mantan Gubernur Jakarta Anies Baswedan mulai mengambil langkah politik mereka di Pilgub Jakarta 2024.
Kemampuan Anies dan Jokowi dalam memberikan tambahan elektoral bagi RK-Suswono dan Pram-Rano dinilai sama-sama kuat. (CNN Indonesia/Ramadhan Rizki)

Kendati demikian, Agung mengatakan masih sulit untuk menilai di antara Jokowi dan Anies siapa yang memiliki kemampuan untuk mendongkrak elektabilitas lebih tinggi di Pilkada Jakarta.

Agung menyebut kemampuan Anies dan Jokowi dalam memberikan tambahan elektoral bagi RK-Suswono dan Pram-Rano sama-sama kuat.

Terlebih, kata dia, Anies dan Jokowi sama-sama pernah saling mengalahkan dalam pertarungan politik sebelumnya. Agung menilai Anies berhasil mengalahkan Jokowi di Pilkada Jakarta 2017, sementara Jokowi berhasil mengalahkan Anies di Pilpres 2024.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pengaruh kedua tokoh, baik Pak Jokowi maupun Pak Anies, sama-sama kuat karena kita ngomong Jakarta, dan itu sudah teruji ketika di pilkada jakarta 2017. Anies memenangkan pertarungan dengan berhasil mengalahkan jagoannya Pak Jokowi terutama Pak Ahok," tutur dia.

"Tapi kita nggak bisa memungkiri bahwa pilpres 2024, Pak Jokowi bersama Pak Prabowo berhasil mengalahkan Anies, walaupun selisihnya tipis," sambungnya.

Di sisi lain, Agung menilai Pram-Rano dan RK-Suswono tak bisa hanya mengandalkan dukungan Anies atau Jokowi untuk memperebutkan kursi Jakarta 1.

Ia mengatakan Pram-Rano dan RK-Suswono tetap harus melakukan kampanye secara sistematis sesuai dengan psikologi pemilih di Jakarta.

Apalagi, kata dia, banyak pemilih di Pilkada Jakarta yang tak hanya mendasarkan citra atau figur semata dalam memilih sosok gubernur dan wakil gubernurnya

"Artinya apa, hanya memanfaatkan endorse dari king maker seperti Pak Jokowi, Pak Anies, tidak serta merta bisa langsung memenangkan Pilkada Jakarta, kenapa? Karena yang dihadapi adalah pemilih rasional Jakarta," ujar dia.

Senada, Direktur Eksekutif Aljabar Strategic Arifki Chaniago menilai sukar untuk menentukan apakah antara Jokowi dan Anies ada yang memiliki pengaruh elektabilitas lebih kuat di Pilkada Jakarta.

Arifki menilai Jokowi dan Anies memiliki ciri khas masing-masing yang membuat mereka juga memiliki ceruk pemilih yang berbeda dan harus bisa dimanfaatkan.

"Yang jelas kita enggak bisa membandingkan secara langsung Pak Jokowi lebih unggul atau mungkin Mas Anies lebih unggul," jelas Arifki.

"Secara kontestasi Pilkada, dua figur ini sangat kuat. Pertanyaannya seberapa besar value mereka itu akan mengakar dalam mendongkrak elektoral," sambungnya.

Meski begitu, Arifki menilai Anies dan Jokowi masih memiliki kesempatan untuk memperbesar sekaligus memberikan pengaruh elektabilitas mereka di Pilkada Jakarta 2024.

Menurutnya, Jokowi dan Anies dapat memperbesar pengaruh elektabilitas mereka dengan semakin sering mengkampanyekan paslon dukungan mereka.

"Pertanyaannya itu tinggal seberapa maksimal kedua tokoh ini untuk meng-endorse dua paslon tersebut di Pilkada. Atau memang hanya satu kali pertemuan saja lalu selesai atau memang itu dinilai, dipersepsikan bahwa Pak Ridwan Kamil didukung oleh Pak Jokowi dan sedangkan Pram mendukung oleh Mas Anies," ujar dia.

Di sisi lain, Arifki menilai pertarungan secara tidak langsung Anies dan Jokowi juga telah mengubah konstelasi politik Pilkada Jakarta.

Ia menyebut keterlibatan Jokowi dan Anies membuat perebutan kursi Jakarta 1 kecil kemungkinan hanya berjalan satu putaran.

"Karena kan ini ada isu yang (mengatakan) bahwa Pram (menang) satu putaran, sebelumnya itu udah dibilang RK satu putaran. Tapi dengan pergerakan hari ini tentu ada potensi dua putaran," ujar dia.

(mab/fra)


[Gambas:Video CNN]

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER