Wakil Menteri Dalam Negeri Bima Arya mengakui sulit untuk mencapai target partisipasi pemilih sebesar 80 persen di Pilkada serentak 2024.
Bima mengatakan kondisi di Pilkada saat ini berbeda dengan Pemilu 2024 lalu.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tentunya (target) paling tidak sama di Pilpres Pileg, 80 persen, paling tidak samalah target kita. Walapun sepertinya di atas kertas agak sulit, karena kalau dulu banyak tim sukses caleg yang sama-sama ikut bekerja. Kalau sekarang kan rentangnya agak jauh dari paslon sampai bawah, jadi mungkin kondisinya berbeda," kata Bima di TPS 06 Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (27/11).
Kendala lain, kata Bima, terkait jumlah TPS yang sedikit sehingga ada kemungkinan masyarakat terkendala jarak ke TPS.
"Jumlah TPS berkurang sehingga mungkin akses pemilih ke tempat pemilihan masing-masing agak berbeda. Ada yang kendala jarak dan sebagainya," ujarnya.
Di sisi lain, Bima mengaku telah mendapat laporan soal adanya TPS yang bergeser karena banjir yang terjadi. Namun, ia tidak merinci lokasi TPS tersebut.
"Sudah ada beberapa masuk laporan harus bergeser TPS-nya karena banjir dan hujan, dari semalam sampai pagi. Dan sejauh ini kami melihat kesigapan dari penyelenggara, teman-teman di wilayah, lurah, camat memfasilitas semua untuk menentukan titik pergeseran TPS," katanya.
Pilkada serentak 2024 digelar di 37 provinsi, 415 kabupaten, dan 93 kota. Pemungutan suara Pilkada bakal digelar pada hari ini, Rabu.
(fra/yoa/fra)