Pengacara: Keluarga Gamma Pertimbangkan Laporkan Kapolres ke Propam

CNN Indonesia
Rabu, 18 Des 2024 14:19 WIB
Pengacara keluarga Gamma mengaku sudah menyurati Kapolri terkait polah Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Irwan Anwar dalam kasus polisi tembak siswa SMK.
Kuasa Hukum korban Zainal Abidin Petir (tengah) bersama keluarga korban dari Gamma Rizkynata Oktafandy hadir saat sidang kode etik kasus penembakan siswa SMK oleh terduga pelaku penembakan Aipda Robig di Mapolda Polda Jateng, Semarang, Jawa Tengah, Senin (9/12/2024). (ANTARA FOTO/Makna Zaezar)
Jakarta, CNN Indonesia --

Keluarga almarhum Gamma Rizkynata Oktafandy (17), siswa SMK korban penembakan polisi di Semarang, mempertimbangkan untuk melaporkan Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Irwan Anwar ke Propam Polri.

Hal itu disampaikan kuasa hukum keluarga Gamma, Zainal Abidin alias Petir kepada wartawan di Kantor Gubernur Jateng, Semarang, Rabu (17/12).

Zainal mengatakan pihak keluarga korban mendesak kepolisian mencopot Kombes Irwan dari jabatan Kapolrestabes Semarang. Mereka menilai Kapolrestabes Semarang diduga sempat menutup-tutupi fakta dalam kasus penembakan Gamma.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Petir mengaku sudah menyurati Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo terkait hal itu. Hanya saja, kata dia, hingga saat ini belum ada respons atas surat tersebut dari pihak Kapolri.

"Kalau dalam minggu ini belum ada respons dari Kapolri, kami berencana langsung lapor ke divisi Propam Mabes Polri. Kami sudah koordinasi dengan keluarga korban," ujar Zainal.

Ia mengaku terus berkoordinasi dengan pihak keluarga untuk melakukan pelaporan ke Mabes Polri soal tuntutan pencopotan Irwan.

Pihak keluarga, katanya, tak terima dengan tindakan Irwan yang sempat mendatangi keluarga untuk meminta membuat pernyataan ikhlas, dan sempat mengatakan Gamma tertembak lantaran menyerang anggota Satres Narkoba Polrestabes Semarang Aipda Robig Zainudin.

"Sampai pagi ini tadi keluarga sudah telepon saya 'Mas Petir, jangan kendor, untuk memantau supaya Kapolrestabes Semarang dicopot'. Saya tidak akan kendor, karena ini untuk memperbaiki institusi Polri," kata Zainal.

Ia pun mendesak Kapolri Jenderal Listyo Sigit untuk melakukan evaluasi besar-besaran dalam tubuh kepolisian. Pihaknya meminta agar tak ada lagi fakta yang harus ditutupi dalam kasus penembakan Gamma.

"Jadi tolong Kapolri kalau ingin institusinya baik, dibersihkan, jangan menutupi anak buahnya yang salah. Sudahlah kalau memang mau perbaikan untuk perlindungan masyarakat harus seperti itu," kata dia.

Jumpa pers di Mapolrestabes Semarang, Rabu (27/11/2024), soal kasus tawuran berujung siswa SMKN 4 Semarang tewas ditembak polisi.Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Irwan Anwar (kanan) memimpin jumpa pers soal kasus tawuran berujung siswa SMKN 4 Semarang tewas ditembak polisi, Rabu (27/11). (Detikcom/Angling Adhitya Purbaya)

Terpisah,  Kabid Humas Polda Jateng Kombes Artanto menilai Irwan dan jajaran penyidik Polrestabes Semarang telah menjalankan tugas dengan profesional.

"(Desakan copot Kapolrestabes bagaimana?) Kalau itu biar pimpinan yang menilai. Prinsipnya Kapolrestabes beserta penyidiknya dia profesional," ujar Arianto.

Artanto bersikukuh Irwan dan Polrestabes Semarang telah menjalankan tugas mengungkap kenakalan remaja yang disebut ada dalam kasus penembakan Gamma itu dengan baik.

"Dia (Irwan) tetap melakukan tugasnya, tetap melakukan penyidikan terhadap kasus kenakalan remajanya. Tentunya ini rekan-rekan bisa melihat bagaimana perkembangan proses dari penyidikan tersebut," jelasnya.

Peristiwa penembakan di Jalan Candi Penataran, Semarang itu terjadi pada Minggu (24/11) dini hari WIB. Pelurunya mengenai tiga siswa SMK yaitu Gamma yang meninggal karena luka di pinggang, A yang terserempet peluru di dada, dan S yang terkena tangan kirinya.

Sebelumnya Polrestabes Semarang lewat Kapolrestabes Irwan menyatakan Aipda Robig melepas tembakan karena melerai tawuran yang melibatkan para korban, di mana oknum polisi itu diklaim akan diserang senjata tajam.

Namun berdasarkan pemeriksaan Propam Polda Jateng peristiwa penembakan itu bukan berawal dari upaya melerai tawuran.

Pihak keluarga Gamma pun membantah soal dugaan keterlibatan korban dengan gangster atau kreak seperti yang ditudingkan Polrestabes Semarang.

Dalam rapat dengan Komisi III DPR, Irwan menyatakan meminta maaf ke keluarga Gamma, masyarakat Semarang, dan siap dievaluasi.

"Kami sebagai atasan brigadir R, pada kesempatan ini memohon maaf yang sebesar-besarnya kepada seluruh masyarakat, khususnya warga Semarang terlebih keluarga besar almarhum ananda Gamma," ujar Irwandi rapat dengan Komisi III DPR, Jakarta, Selasa (3/12).

"Sepenuhnya saya siap bertanggung jawab, saya siap dievaluasi, apa pun bahasanya saya siap menerima konsekuensi dari peristiwa ini," lanjutnya.

Baca berita lengkapnya di sini.

(tim/kid)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER