Sementara itu, Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi mengatakan, banjir dan genangan air terjadi di beberapa titik. Menurutnya hal itu disebabkan karena hujan lebat telah mengguyur hampir empat jam.
"Tadi hujan ini rata dan posisi paling parah ada di Surabaya Selatan. Surabaya Selatan ini semua sungai, mau sungai yang ada di Injoko, sungai di Kebunrejo, sungai di Avur Wonorejo. Sampai di Wonorejo 1 itu ketinggian air di rumah pompa sampai 185," kata dia.
Eri mengatakan aliran air banjir dna genangan tidak bisa masuk ke sungai besar, seperti di Kali Surabaya dan di Sungai Kali Jagir, karena sudah meluap.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kali Surabaya dan di Kali Jagir sudah tidak bisa menampung lagi, sehingga dia meluap sampai keluar, akhirnya saluran yang membuang Ke Kali Surabaya kembali karena kalinya sudah tidak menampung," ucapnya.
Namun, kata Eri, kondisi banjir di beberapa titik sudah berangsur surut, karena hujan juga telah reda. Sungai-sungai mulai bisa menampung air.
"Alhamdulillah ketika sekarang hujannya sudah mulai reda Kali Suroboyo Sungai Jagir sudah mulai mengalir dan turun sedikit, maka sungai-sungai yang tadinya tidak bisa masuk ke sungai Jagir dan sungai Surabaya sekarang sudah bisa masuk," ucapnya.
Politikus PDIP itu mengeklaim, banjir dan genangan di Surabaya akan lekas surut, tak seperti di daerah-daerah lain yang menggenang sampai berhari-hari.
"Jadi tidak ada seperti daerah-daerah lain yang sampai 2 sampai 3 hari. Naudzubillahimindzalik saya nyuwun (minta) tolong doanya orang Surabaya agar Kali Jagir dan Kali Suroboyo ini tidak meluap seperti hari ini. Karena kali Suroboyo dan kali Jagir ini itu menampung air dari posisi Jombang, Mojokerto yang sebelum ke laut dia melewati Surabaya," pungkasnya.
(frd/wiw)