Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menyelenggarakan perayaan Tahun Baru Imlek 2025 melalui gelaran Nusantara Dance Expose yang menampilkan 50 penari dari Sekolah Seni Yonif yang menarikan tarian Mojang Priangan, Bajidor Kahot, Lenggang Nyai, Kembang Pesisir, hingga Medley Betawi.
Kegiatan Nusantara Dance Expose ini tidak hanya menjadi ajang unjuk bakat, tetapi juga bukti nyata bahwa pelestarian budaya dapat dilakukan secara inklusif dan berkelanjutan. Sekolah Seni Yonif yang berdiri sejak 2018 merupakan kursus tari tradisional yang bisa diikuti masyarakat umum secara gratis. Gratis bagi masyarakat umum.
Kepala Sekolah Seni Yonif yang juga menjabat sebagai Kepala Biro Kerja Sama Daerah Setda Provinsi DKI Jakarta, Marulina Dewi menyampaikan, siswa Sekolah Seni Yonif kerap tampil dalam kegiatan nasional dan internasional, seperti Kick Off Asean 2023, Narasi Nusantara 2024 di Bali, HUT Kota Jakarta, serta Jakarta Fair.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jika kegiatan-kegiatan seni tari ini dilakukan secara berkelanjutan maka kesenian tradisional tetap terjaga dan tidak punah, utamanya budaya kesenian Betawi di Jakarta," kata Marulina Dewi.
Adapun manfaat lainnya termasuk menjaga identitas bangsa, bagian dari pendidikan karakter, pengembangan kreativitas dan sebagai potensi ekonomi budaya. Marulina Dewi optimis, melalui gerakan, musik, dan kostum, tari menjadi cermin dari identitas suatu masyarakat.
"Memahami dan mempraktikkan tarian tradisional membantu anak muda memahami akar budaya mereka sendiri, mempertahankan keunikan identitas bangsa, dan merasa bangga sebagai bagian dari suatu tradisi budaya," katanya.
Kepala Suku Dinas Kebudayaan Jakarta Pusat, Muhammad Nurdin menyampaikan apresiasi terhadap kolaborasi antara Sekolah Seni Yonif dan Hotel Borobudur. Menurutnya, keberadaan sekolah seni ini sejalan dengan visi Jakarta yang akan menjadi Daerah Khusus Jakarta, di mana seni dan budaya menjadi salah satu prioritas utama.
(rea/rir)