Daftar Permintaan RI ke Saudi soal Haji yang Diklaim Dapat Lampu Hijau
Sejumlah usulan Indonesia terkait pelaksanaan ibadah haji disebut disambut baik Pemerintah Arab Saudi.
Hal tersebut disampaikan Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar usai mendampingi Presiden RI Prabowo Subianto melawat ke Saudi tengah pekan ini.
Beberapa yang akan dipenuhi, sambungnya, adalah tentang perumahan haji Indonesia dan penggunaan bandara Thaif untuk jemaah asal RI.
"Kita dengarkan bersama bahwa semua permintaan-permintaan Bapak Presiden kita itu dipenuhi oleh Saudi Arabia, antara lain adalah mengenai perumahan haji, nanti kita akan bicarakan, akan datang secara detailnya," kata Nasaruddin di Jeddah, Arab Saudi, Kamis (3/7).
Dan, berikut adalah daftar permintaan Indonesia yang disebut mendapatkan sinyal positif dari Saudi terkait haji:
1. Perumahan Haji Indonesia di Arab Saudi
Pemerintah Indonesia mengusulkan pembangunan perumahan khusus jemaah haji RI di Arab Saudi. Menteri Agama Nasaruddin Umar menyampaikan bahwa wacana ini mendapat sinyal positif dari otoritas Saudi.
Pada kesempatan yang sama dengan Menag, Kepala Badan Penyelenggara Haji (BPH) M Irfan Yusuf, atau akrab disapa Gus Irfan, menambahkan bahwa Presiden Prabowo Subianto akan membentuk tim khusus untuk mengkaji skema kerja sama yang memungkinkan antara Indonesia dan Arab Saudi terkait perumahan jemaah tersebut.
"Kampung Haji itu juga beliau akan membentuk tim untuk mengkaji kemungkinan-kemungkinan yang akan bisa dilakukan oleh pemerintah Saudi dan pemerintah Indonesia," kata Gus Irfan.
2. Bandara Thaif untuk jemaah haji RI
Indonesia juga mengusulkan penggunaan Bandara Thaif di Arab Saudi sebagai salah satu alternatif untuk kepulangan jemaah haji. Usulan ini dinilai strategis karena dapat memangkas masa tinggal jemaah hingga 10 hari.
Menag Nasaruddin menyebut pemerintah Arab Saudi telah memberi sinyal positif terhadap permintaan tersebut.
"Tapi nanti Pak Raja tadi ya Gus [Gus Irfan] sudah memberikan green light bahwa Insya Allah nanti ke depan [Bandara Thaif] bisa diselesaikan secara komprehensif," ujar Nasaruddin.
Sebelumnya, Komisi VIII DPR mengusulkan agar masa tinggal jemaah Indonesia di Arab Saudi dipersingkat dari 40 hari menjadi sekitar 30 hari.
Wakil Menteri Agama Romo Muhammad Syafi'i juga menyampaikan hal serupa, menyebutkan masa tinggal dapat dikurangi menjadi 31 hari, terutama jika regulasi baru diberlakukan dan rencana Kampung Haji Indonesia direalisasikan.
3. Layanan kesehatan haji
Dalam pertemuan bilateral antara Presiden Prabowo Subianto dan Putra Mahkota Arab Saudi Pangeran Mohammed bin Salman (MbS) kedua pemimpin sepakat untuk memperkuat kerja sama di sektor kesehatan, khususnya dalam pelayanan kesehatan haji dan umrah.
Kerja sama ini mencakup investasi di bidang farmasi, vaksin, teknologi kesehatan, hingga pengembangan sumber daya manusia di sektor kesehatan.
4. Dewan Koordinasi Tertinggi RI-Saudi
Pertemuan Prabowo dan MbS digelar di Istana Al Salam, Jeddah, pada Rabu (2/7) lalu pun menjadi momentum pembukaan Dewan Koordinasi Tertinggi (DKT) Indonesia-Arab Saudi.
Dalam pertemuan tersebut, kedua negara menandatangani Minutes of Meeting (MoM) DKT yang memuat tata kelola kerjasama bilateral ke depan.
DKT adalah forum bilateral tingkat tinggi yang dipimpin langsung oleh kepala pemerintahan kedua negara, dengan tujuan menyelaraskan kepentingan strategis dan mempererat koordinasi.