Asa Lingling Pedagang Mie Ayam Lepas Anak ke Asrama Sekolah Rakyat

CNN Indonesia
Sabtu, 12 Jul 2025 12:30 WIB

Salah satu guru Sekolah Rakyat di Sentra Handayani, Nurul Hidayah, menyebut pendekatan pendidikan di sekolah tersebut berbeda dengan sekolah umum.

Dia menceritakan, para pengajar telah dibekali pelatihan khusus sebelum memulai proses simulasi dua hari.

"Kami guru di Sekolah Rakyat ini sudah diberikan pembekalan bahwa kami ini akan lebih mengembangkan karakter siswa. Jadi sikapnya, kebiasaan sehari-harinya, kami tidak menekankan langsung ke materi. Jadi dalam masa percobaan ini kami perkenalan dulu dengan anak-anaknya, juga menyiapkan fisik, mental, psikomotorik mereka," ujar Nurul saat berbincang dengan CNNIndonesia.com, Kamis.

Dibanding sekolah pada umumnya, kata Nurul, Sekolah Rakyat lebih mengedepankan pendekatan karakter dan teknologi. Semua aktivitas belajar siswa dipantau secara digital.

Pemanfaatan teknologi LMS

Kepala Sekolah Sekolah Rakyat Menengah Pertama 6 Jakarta Timur yang berada di Sentra Handayani, Regut Sutrasto, mengatakan murid-murid di sana didampingi para guru untuk mengenal fasilitas seperti ruang kelas, laboratorium komputer, serta sistem pembelajaran berbasis teknologi.

"Nanti pembelajarannya menggunakan Learning Management System (LMS), menggunakan laptop, menggunakan smart board. Nah ini satu sisi pembelajaran yang sangat bagus buat anak-anak," ujarnya.

Sekolah Rakyat Sentra Handayani di Jakarta Timur itu menampung 75 siswa jenjang SMP yang dibagi dalam tiga rombongan belajar (rombel): 7A, 7B, dan 7C, yang terdiri dari 35 siswa laki-laki dan 40 perempuan.

Mayoritas siswa berasal dari wilayah Jakarta Timur. Lainnya ada siswa yang beralamat di wilayah Jakarta Barat dan Jakarta Utara.

Dari sisi tenaga pendidik, Regut menyebut total ada 12 guru yang terdiri atas enam laki-laki dan enam perempuan. Semua guru telah mengikuti Program Profesi Guru (PPG) dan memiliki sertifikat pendidik.

Berbeda dari sekolah reguler, kurikulum Sekolah Rakyat juga menitikberatkan pada pendidikan karakter, keimanan, ketakwaan, dan nilai empati.

Ke depan, para siswa ditargetkan bisa melanjutkan pendidikan ke tingkat SMA Rakyat.

Simulasi program Sekolah Rakyat Menengah Pertama 6 Jakarta Timur yang digelar pada 9–10 Juli 2025 disambut positif oleh para orang tua siswa dan guru. (CNNIndonesia/Kayla Nathaniel)Simulasi program Sekolah Rakyat Menengah Pertama 6 Jakarta Timur yang digelar pada 9–10 Juli 2025 disambut positif oleh para orang tua siswa dan guru. (CNNIndonesia/Kayla Nathaniel)

Emosional dan karakter

Dalam pelatihan, Nurul mengatakan guru-guru di Sekolah Rakyat tak hanya difokuskan pada materi pembelajaran saja, melainkan juga pendekatan emosional dan pendidikan karakter.

"Peran guru di sini sebagai pengasuh. Kita tidak fokus ke materi saja, kita fokus ke latar belakang mereka yang beragam. Kita menyediakan juga pembelajaran yang beragam, menyesuaikan mereka. Jadi tidak ada standar yang sama. Kami melihat sebagai guru itu, kami memberikan pembelajaran sesuai dengan tingkatan mereka. Walaupun mereka pada kelas yang sama, di kelas 7, tapi mereka itu nanti kita treatment berbeda, sesuai dengan kemampuan mereka," tambahnya.

Dia bilang selama simulasi dua hari lalu, proses itu belum terpenuhi semuanya. Namun, dari simulasi tersebut pengelola pendidikan di sana sudah bisa melihat bagaimana penerapan kerangkanya kelak.

"Kalau perbedaannya, sebelumnya memang belum terlaksana, tapi dari kerangkanya saja, kita di sini lebih menggunakan teknologi. Di kelas ini disediakan laptop, juga komputer labnya. Setiap hari benar-benar kita menggunakan LMS. Jadi setiap pekerjaan siswa itu bisa terlihat oleh guru, oleh kepala sekolah, bisa dimonitor oleh wali asuh juga. Jadi semuanya melalui LMS," jelasnya.

"Kalau misalnya di sekolah umum itu lebih mengejar ke capaian materi. Kalau kami itu lebih ke sikap mereka, pengembangan karakter, potensi mereka, menggali potensinya," sambungnya.

Simulasi program Sekolah Rakyat Menengah Pertama 6 Jakarta Timur yang digelar pada 9–10 Juli 2025 disambut positif oleh para orang tua siswa dan guru. Mereka menilai program ini memberikan harapan baru bagi anak-anak untuk mendapatkan pendidikan berkualitas dengan fasilitas memadai.Makan siang bersama saat simulasi Sekolah Rakyat di Sentra Handayani, Jakarta Timur, 10 Juli 2025. (CNN Indonesia/ Kayla Nathaniel)

Selama simulasi, para guru juga melakukan pendekatan sosial emosional terhadap siswa. Setiap anak diperlakukan berbeda sesuai kemampuannya.

"Kalau pendekatannya, selain dari wali asuh yang mengasuh mereka selama 24 jam, kita juga sebagai guru itu memberikan namanya teaching at the right level. Jadi, memberikan pendekatan, sosial emosinya juga. Jadi, di kelas itu kita memberikan pembelajaran sesuai dengan tingkatan mereka," ucapnya.

Menyadari bahwa seluruh siswa berasal dari latar belakang ekonomi yang kurang mampu, guru diminta untuk tidak membawa isu ekonomi dalam perbincangan sehari-hari. Nurul menyebut pendekatan guru harus bersifat membimbing dan menciptakan rasa aman.

Sebagai sekolah berasrama, peran guru di luar kelas juga sangat penting. Nurul menyebut tak ada batasan waktu antara guru dan murid. Jika siswa ingin berdiskusi atau mengutarakan perasaan di malam hari pun, guru tetap membuka ruang.

Sementara itu, Regut memastikan  semua fasilitas sarana dan prasarana untuk program sekolah rakyat itu pun sudah siap untuk menyambut tahun ajaran baru, 2025-2026, yang akan dimulai pada pekan depan, Senin (14/7).

"Kami sepertinya sudah siap. Mungkin bisa lihat, sudah siap semuanya. Kamar mandi ada, sudah. Dengan lab ini, sudah siap semua. Terus di atas ada lab komputer. Ini masing-masing ada labnya, laptopnya, smartphone-nya, sudah siap. Cuman nanti kita memang, biar nanti mempersiapkan lagi, nanti tanggal 14 kita sudah siap lagi," kata Regut.

Regut menegaskan seluruh siswa berasal dari keluarga dalam kategori Desil 1 dan 2, yaitu kelompok masyarakat miskin ekstrem. Menurutnya program Sekolah Rakyat sebagai bentuk nyata komitmen pemerintahan Prabowo Subianto melalui Kemensos dalam memutus rantai kemiskinan melalui pendidikan.

Regut mengatakan dalam simulasi selama dua hari lalu dilakukan berbagai program. Simulasi itu juga mencakup kegiatan talent mapping menggunakan teknologi akal imitasi (artificial inteligence/AI) untuk memetakan minat dan bakat siswa.

Sekolah Rakyat adalah program strategis nasional yang digagas Presiden Prabowo, dan dilaksanakan di bawah naungan Kemensos berdasarkan Inpres 8/2024. Mengutip dari laman Kemensos, tujuannya adalah memutus rantai kemiskinan antar generasi, memperluas akses pendidikan, serta mempersiapkan Generasi Emas 2045.

Menteri Sosial Syaifullah Yusuf (Gus Ipul) menjelaskan Sekolah Rakyat menyasar anak-anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrem yang tidak atau belum pernah sekolah, maupun yang terancam putus sekolah.

Berdasarkan data BPS Susenas Maret 2024, terdapat 4.160.429 anak usia sekolah (7,63%) yang tidak atau belum pernah sekolah dan tidak sekolah lagi. Selain itu, 74,51 persen kepala rumah tangga miskin ekstrem hanya berpendidikan SD ke bawah, menunjukkan kuatnya transmisi kemiskinan akibat rendahnya pendidikan orang tua.

Pada Kamis lalu, Kemensos pun telah meneken perjanjian pinjam pakai Barang Milik Daerah (BMD) dan Barang Milik Universitas di Gedung Graha Aneka Bhakti. Penandatanganan itu diikuti 41 instansi pemerintah daerah serta dua universitas yang mendukung penyelenggaraan Sekolah Rakyat di wilayah masing-masing.

Penandatanganan perjanjian ini dilakukan untuk mendukung pendirian titik-titik Sekolah Rakyat rintisan yang berlokasi di luar aset milik Kementerian Sosial.

(kay/kid)

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER