275 Siswa Program Sekolah Rakyat di Aceh Siap Jalani Tahun Ajaran Baru
Total 275 siswa yang masuk program Sekolah Rakyat dari 3 lokasi di Aceh akan mulai masuk pada Senin (14/7) atau bertepatan tahun ajaran baru 2025/2026.
Siswa tersebut masing-masing 100 orang di SMA Unggul Ali Hasyimi Aceh Besar, 100 siswa di Centra Darussa'adah, dan 75 di Aceh Selatan.
Seluruh siswa tersebut akan dibagi ke dalam 11 rombongan belajar (rombel), dengan setiap kelas berisi 25 orang.
"Di Aceh ada 3 lokasi yang akan di mulai pada Senin, yang pertama di Centra Darussa'adah, SMA Unggul Ali Hasyimi dan di Aceh Selatan. Totalnya itu 275 siswa," kata Kadis Pendidikan Aceh, Marthunis kepada wartawan, Sabtu (12/7).
Marthunis mengatakan hingga saat ini semua kebutuhan untuk menunjang proses belajar di Sekolah Rakyat itu sudah terpenuhi baik dari insfrastruktur dan siap dilaksanakan.
Dia mengatakan, dua bulan sebelumnya, Kementerian Pekerjaan Umum (PU) telah menyelesaikan rehabilitasi gedung di Darussa'adah dan Ali Hasjmy.
"Persiapan sudah siap semua, kedua lokasi tersebut kini siap digunakan untuk kegiatan belajar mengajar tingkat SMA," katanya.
Diketahui Sekolah Rakyat adalah sekolah berasrama atau boarding school yang menyediakan pendidikan 100 persen gratis untuk jenjang SD, SMP, dan SMA.
Pemerintah mengatakan peserta didik Sekolah Rakyat adalah mereka yang masuk kategori desil 1 dan 2, yakni golongan masyarakat miskin dan miskin ekstrem.
Kelompok anak jalanan juga menjadi target utama untuk mengikuti program pendidikan dari pemerintah ini. Mereka yang dapat mengikuti program ini terdaftar dalam Data Tunggal Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) yang telah diintegrasikan dengan Data Pokok Pendidikan (Dapodik).
Tujuan didirikannya Sekolah Rakyat adalah mencetak lulusan yang unggul dan mampu keluar dari lingkaran kemiskinan. Sekolah Rakyat tidak hanya menyediakan pendidikan formal, tetapi setiap murid akan dibekali dengan penguatan karakter.
Nilai-nilai agama, kepemimpinan, hingga keterampilan hidup menjadi bagian penting dari kurikulum. Sebagai penunjang kurikulum, sekolah ini juga dirancang dengan fasilitas lengkap, termasuk asrama, laboratorium, fasilitas olahraga, dan gedung serbaguna.
Seluruh biaya pendidikan, akomodasi, dan kebutuhan dasar siswa Sekolah Rakyat ditanggung oleh negara. Program ini menjadi bagian dari kebijakan afirmatif pemerintah untuk memuliakan keluarga miskin dan memperluas akses pendidikan berkualitas bagi anak-anak dari kelompok ekonomi terendah.