Mendikdasmen: Pendidikan Gizi Tak Perlu Masuk Kurikulum Sekolah

CNN Indonesia
Senin, 21 Jul 2025 05:50 WIB
Mendikdasmen menilai pendidikan gizi semestinya ditanamkan ke siswa sekolah sebagai perilaku yang dibiasakan. (CNN Indonesia/Tunggul)
Jakarta, CNN Indonesia --

Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah Abdul Mu'ti mengatakan pendidikan gizi tidak perlu masuk ke dalam kurikulum tetapi harus ditanamkan sebagai perilaku yang dibiasakan.

Menurut dia kebiasaan berperan penting membentuk perilaku dan karakter seseorang. Bila kebiasaan baik dilakukan teratur maka bakal membentuk karakter positif pada anak.

"Jangan dimaknai semuanya dalam bentuk mata pelajaran, karena tidak semua hal itu harus diajarkan di sekolah," ujar Abdul Mu'ti di Jakarta, Minggu (20/7).

"Dibiasakan saja. Kalau nanti bentuknya mata pelajaran, ujung-ujungnya hanya pengetahuan tapi tidak menjadi perilaku. Jadi pendidikan itu adalah proses kita membentuk perilaku melalui kebiasaan dan pembiasaan," kata dia lagi seperti diberitakan Antara.

Dia juga mengatakan Makan Bergizi Gratis juga bagian dari penanaman pendidikan karakter seperti halnya berdoa sebelum makan yang merupakan bagian dari nilai-nilai spiritual.

Selain itu diajarkan juga ke anak sekolah soal nilai-nilai lain seperti menghormati sesama, makan harus tenggang rasa, nilai kebersihan, ketertiban, cinta lingkungan dan kepemimpinan.

Usulan pendidikan gizi menjadi bagian dari kurikulum sekolah disampaikan Badan Gizi Nasional yang menilai edukasi gizi terstruktur dan terintegrasi di lingkungan sekolah sangat penting membentuk pemahaman komprehensif tentang nutrisi sejak usia dini.

"Gizi bukan hanya soal makanan, tapi tentang masa depan. Anak yang memahami gizi akan tumbuh sehat, berpikir tajam, dan mampu berkontribusi bagi bangsa," ucap Dewan Pakar Bidang Gizi BGN Ikeu Tanziha.

Menurut Ikeu, sekolah merupakan ruang edukatif yang ideal untuk mentransfer pengetahuan gizi secara sistematis.

Pendidikan gizi sejak dini membantu siswa memahami keterkaitan antara makanan, kesehatan, dan kesejahteraan, sekaligus mendorong mereka untuk membuat pilihan hidup yang lebih sehat.

(fea)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK