Prabowo Minta Usut Penipuan Harga Beras, Ancam Tindak Penggiling Padi

CNN Indonesia
Senin, 21 Jul 2025 13:27 WIB
Presiden Prabowo Subianto instruksikan Kapolri dan Jaksa Agung usut dugaan penipuan harga beras oleh penggiling padi, potensi kerugian negara Rp100 triliun.
Presiden RI Prabowo Subianto menginstruksikan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan Jaksa Agung ST Burhanuddin mengusut dugaan penipuan harga beras oleh pengusaha penggiling padi. (Sekretariat Presiden)
Jakarta, CNN Indonesia --

Presiden RI Prabowo Subianto menginstruksikan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan Jaksa Agung ST Burhanuddin mengusut dugaan penipuan harga beras oleh pengusaha penggiling padi.

Prabowo menyebut praktik curang oleh penggiling padi besar itu berpotensi menimbulkan kerugian negara hingga Rp100 triliun.

"Saya perintahkan Kapolri dan Jaksa Agung usut, tindak, kalau mereka kembalikan Rp100 triliun itu ok, kalau enggak kita sita penggiling-penggiling padi yang brengsek itu," kata Prabowo di acara Peluncuran Kelembagaan 80 Ribu Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih, Klaten, Jateng, Senin (21/7).

Prabowo mengaku mendapatkan laporan banyaknya oknum penggiling padi yang memainkan harga beras di pasar. Ia menyebut ada oknum yang mencari keuntungan luar biasa besar dari praktik tersebut.

"Jualnya permainan lagi, beras biasa, dibungkus dikasih stempel beras premium dijual Rp5 ribu di atas harga eceran tertinggi, ini kan penipuan, ini pidana," ujarnya.

Prabowo mengatakan satu oknum penggiling padi bisa meraup keuntungan hingga Rp2 triliun per bulan dari praktik curang itu.

"Kalau penggiling padi tidak mau tertib, patuh kepada kepentingan negara, ya saya gunakan sumber hukum ini, saya katakan saya akan sita penggiling-penggiling padi itu, saya sita dan serahkan ke koperasi untuk dijalankan," katanya.

Sebelumnya Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyebut penyidik Bareskrim Polri masih menunggu hasil uji laboratorium di kasus dugaan beras oplosan.

Ia mengatakan saat ini pendalaman masih terus dilakukan dengan berkolaborasi bersama Kementan. Ia menyebut pengecekan sampel lab masih terus berjalan.

"Kita bekerjasama dengan Kementan untuk melakukan pengecekan lab terhadap mereka, progres masih berlangsung," ujarnya kepada wartawan di Mako Brimob Polri, Depok, Kamis (17/7).

Dalam kasus ini, Sigit mengatakan setidaknya sudah ada 25 produsen maupun distributor beras yang diperiksa. Di sisi lain, ia menjelaskan hasil lab itu diperlukan penyidik untuk memastikan pelanggaran yang dilakukan.

(fra/mnf/fra)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER