Siswa SMP 8 Kupang Ogah Makan MBG Usai Keracunan Massal: Trauma Pak

CNN Indonesia
Selasa, 22 Jul 2025 22:40 WIB
Sejumlah pelajar SMP Negeri 8 Kota Kupang enggan mengkonsumsi makanan bergizi gratis (MBG) usai mengalami keracunan massal.
Sejumlah pelajar SMP Negeri 8 Kota Kupang enggan mengkonsumsi makanan bergizi gratis (MBG) usai mengalami keracunan massal. (CNN Indonesia/Elly)
Kupang, CNN Indonesia --

Sejumlah pelajar SMP Negeri 8 Kota Kupang enggan mengkonsumsi makanan bergizi gratis (MBG) setelah mengalami keracunan massal.

Siswa diduga keracunan usai menyantap makanan pada Senin (21/7). Akibat keracunan tersebut ratusan siswa harus mendapat perawatan medis Unit Gawat Darurat di tiga rumah sakit di Kota Kupang.

Sarlina Pinat, pelajar yang menjadi korban keracunan dan harus mendapat perawatan medis, mengaku mengalami sakit perut dan muntah sejak Senin malam.

"Dari tadi malam sudah sakit perut dan sempat muntah, sakit perut terus menerus tapi kira sakit perut biasa. Saat mau ke sekolah sakitnya reda jadi pergi sekolah," kata Sarlina saat ditemui di UGD RS Mamami, Selasa (22/7).

Sarlina mengatakan di kelasnya lebih dari sepuluh orang mengalami sakit perut, mual dan muntah dan dibawa ke Rumah Sakit Mamami oleh pihak sekolah.

"Sudah mulai rasa sakit perut setelah konsumsi makanan gratis kemarin, memang ada daging yang bau dan juga sayurnya bau, tapi karena lapar makanya beta (saya) paksa makan," kata Sarlina.

Sarlina merasa trauma dengan makanan bergizi gratis dan enggan mengkonsumsi lagi MBG.

"Trauma sekali, tidak mau makan lagi, katong (kita) semua sakit begini, perut tatikam (nyeri), kepala juga pusing," ujar Sarlina.

Senada, Zee Anggriani juga enggan menyantap MBG usai mengalami keracunan. Pelajar kelas 9 SMP Negeri 8 Kota Kupang itu mengatakan sakit yang diderita membuat kapok makan MBG.

"Sonde mau makan lai, trauma Pak (Tak mau makan lagi, trauma Pak), tadi itu rasa mual dan perut tatikam (nyeri), makannya kemarin," tutur Zee.

Zee mengatakan menu MBG yang dibagikan saat itu antara lain, nasi, rendang, sayur dan tahu goreng. Ia mengaku menyadari ada bau basi di sayur dan dagingnya.

"Iya rasa basi di sayur dan daging, bau busuk saat buka tutupan (muncul) bau sonde enak (tidak enak)," ujar Zee.

Dia mulai merasakan sakit perut dan sakit kepala serta mual saat pulang sekolah beberapa jam setelah mengkonsumsi MBG yang dibagikan di sekolahnya oleh penyedia atau Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG).

"Memang setelah makan itu sempat beberapa kali ke kamar mandi, dan sekarang perut masih tatikam (nyeri) rasa perut masih sakit taputar (melilit) dengan pusing," katanya.

Sementara itu, Rolina Damanik, pemilik RSU Mamami mengatakan laporan yang masuk ada sekitar 80 hingga 100 siswa yang dibawa menggunakan ambulans dari SMP Negeri 8 Kota Kupang.

"Ini lebih kurang 100 (pasien pelajar) dan mulai datang itu sekitar jam 10, jam 11 dan sampai sekarang masih terus bertambah," kata Rolina kepada CNNIndonesia.com di UGD RSU Mamami.

Dia mengatakan ada lima dokter yang siaga menangani kasus keracunan massal ini. 

"Ada lima dokter yang kita siapkan untuk tangani para pelajar keracunan ini, dan semua tenaga medis dari ruangan perawatan pun ditarik untuk membantu penanganan di UGD," tuturnya.

Informasi yang dihimpun CNNIndonesia.com ada tiga rumah sakit yang digunakan untuk merujuk ratusan pelajar yang keracunan usai menyantap MBG. Tiga rumah sakit itu antara lain, RSU Mamami, RSU SK Lerik Kota Kupang dan RSU Siloam.

Rumah sakit sempat kewalahan menangani kedatangan pasien yang terus bertambah. Bahkan hingga over kapasitas di UGD di mana dua pasien harus berbaring dalam satu ranjang lantaran keterbatasan tempat tidur. Bahkan ada yang hanya bisa dirawat sambil duduk di kursi roda.

(eli/isn)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER